BACA JUGA: Granat Tewaskan Satu Polisi
Satu orang tewas dan 86 orang lainnya luka, termasuk seorang warga IndonesiaBangkok Post melansir, korban tewas diketahui seorang wanita berusia 26 tahun
BACA JUGA: Pengiriman Pasukan Terhalang Abu
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri (PM) Suthep Thaugsuban sempat menggelar jumpa pers dan menyatakan bahwa korban tewas adalah tiga orangSatu orang warga Indonesia, Armand Priananda Megawe (42) menjadi salah satu korban luka
BACA JUGA: Demonstran-Tentara Siap Tempur
Pria tersebut bekerja untuk sebuah perusahaan travel di Bangkok dan sedang mengambil gambar di Saladaeng saat ledakan tersebut terjadiDia lalu dilarikan ke sebuah klinik di Bangkok sekitar pukul 20.46, sebelum kemudian diperbolehkan pulang pada 23.30.Warga asing lainnya yang menjadi korban dalam insiden tersebut adalah Benjamin RownyDia dibawa ke Rumah Sakit Kristen BangkokNamun seorang warga Australia lainnya meminta agar Rowny dirawat di RS BNH.
Suthep mengatakan, granat tersebut dilemparkan dari arah kerumunan massa demonstran Kaus MerahNamun para pemimpin aksi langsung membantahnya"Ledakan tersebut tidak ada hubungannya dengan gerakan Kaus MerahKami masih konsisten dengan gerakan nir-kekerasan," ujar Nattawut Saikuar, seorang pemimpin massa Kaus Merah.
Teror lainnya terjadi di Desa Yi-ngor, Distrik Narathiwat, kemarin (23/4) pagiDua orang guru luka terkena tembakan yang dilepaskan seorang pelaku yang mengendarai sepeda motor.
Kedua korban adalah Yongyuth Watcharapinchai (56) dan Sophon Arphisuphap (63)Mereka sedang mengendarai sepeda saat penyerangan terjadiKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Narathiwat RatchanakarinPolisi menduga kuat pelaku adalah militan separatis.
Pasca ledakan granat di Silom, ratusan polisi dikerahkan untuk mendesak demonstran anti pemerintah dari zona konfrontasi di BangkokPara demonstran membuat barikade dari tumpukan ratusan ban bekas dan mempersenjatai diri dengan bambu runcingPolisi tak bersenjata melakukan negosiasi dan meminta barikade tersebut dimundurkan sekitar 100 meter, agar tidak mengganggu kegiatan masyarakat di distrik bisnis yang sibuk.
Agence France Presse melaporkan, dalam negosiasi tersebut massa Kaus Merah sepakat untuk memindahkan barikadenya, dengan catatan pasukan polisi juga ikut mundurPolisi kemudian sepakat mundur sekitar 10 meter dan massa juga menepati janjinya.
Pasca terjadinya serangkaian ledakan granat serta berbagai aksi teror, pemerintah Inggris, Amerika dan Australia kembali mengeluarkan peringatan berkunjung atau travel warning ke Thailand kepada warganya.
Sejumlah ledakan granat tersebut terjadi pasca gagalnya aparat keamanan setempat membubarkan massa Kaus Merah pada 10 April laluUpaya tersebut berbuntut bentrokan yang menelan korban 25 orang dan melukai 800 orangInsiden itu menjadi bentrokan sipil terburuk sejak 20 tahun terakhir(cak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerbangan Mulai Hiasi Langit Eropa
Redaktur : Tim Redaksi