WNI Masuk Suriah, ISIS Tawari Biaya Pengganti Perjalanan dan Gaji

Kamis, 12 Maret 2015 – 20:14 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman. Foto JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mendapat informasi terkait sejumlah WNI yang keluar masuk wilayah ISIS. Menurutnya, 16 warga negara Indonesia (WNI) tidak semua yang masuk wilayah itu untuk ikut kelompok bersenjata. Ada juga yang menjadi pekerja biasa.

"Ada WNI yang memang bekerja di sana mereka mencari penghasilan dan mereka rata-rata adalah ilegal. Jadi mereka masuk ilegal untuk bekerja. Ada juga yang ikut kelompok perlawanan senjata kepada pemerintahan yang berada di Suriah itu," ujar Marciano di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3).

BACA JUGA: Mandra Serahkan Bukti Baru ke Bareskrim

Meski demikian, kata dia, kelompok ISIS memang menawarkan untuk orang yang bergabung akan diberi ganti dana perjalanan dari negara asal menuju Syria. Selain itu, tuturnya, orang yang bergabung akan mendapat semacam gaji bulanan. Ia tidak merinci jumlah uang yang didapat WNI dari kelompok itu.

"Setelah itu ya mereka menyatu dengan lingkungan. Jadi hanya biaya perjalanan dan kehidupan di waktu awal-awal datang," sambung Marciano.

BACA JUGA: ‎Sarang Nyamuk Elit yang Mengigit Ahok Ditemukan

Marciano enggan menyebut identitas pemberi informasi-informasi tersebut. Yang pasti,  kata dia,  informasi soal ISIS didapat langsung dari WNI yang pernah menuju Syria.

"Kami dapat informasi dari orang-orang yang sudah kembali dari sana," tandas Marciano. (flo/jpnn)

BACA JUGA: Jelang Pilkada, KPU Minta Daftar Parpol yang Sah ke Kemkumham

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluar dari KMP, Ini Alasan Kubu Agung Laksono Temui PAN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler