jpnn.com - JAKARTA- Industri furnitur menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Data Kementerian Perindustrian menyebutkan, pada triwulan II tahun 2015, indust Cari furnitur tumbuh 7,93 persen dan terhitung lebih tinggi jika dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya yang hanya mampu tumbuh sebesar 3,74 persen.
Sementara itu, Ekspor komoditi furnitur sampai Juni 2015 sebesar USD 361,03 juta dan impor komoditi furnitur periode yang sama sebesar USD 77,86 juta. Alhasil, neraca perdagangan komoditi furnitur hingga pertengahan 2015 tercatat surplus, yakni USD 283,17 juta.
"Secara total pada 2013 nilai ekspor furnitur kayu dan rotan nasional mencapai USD 1,8 miiliar dan meningkat pada 2014 menjadi USD 2,2 miliar. Diprediksi nilai ekspor furnitur kayu dan rotan olahan dalam lima tahun ke depan mencapai USD 5 miliar," beber Dirjen Industri Agro Panggah Susanto dalam siaran persnya, Rabu (14/10).
BACA JUGA: Menteri Hanif: Saat ini Kita Dalam Keadaan Perang!
Industri ini turut mendorong kinerja pertumbuhan industri nasional. Industri pengolahan non-migas tumbuh sebesar 5,27 persen, lebih besar dari pertumbuhan ekonomi Triwulan II tahun 2015 sebesar 4,67 persen. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Politikus PKS: Terbukti Kan, Rupiah Tersungkur Lagi
BACA JUGA: Peringatan Serius untuk Jokowi, Ini Utang Luar Negeri RI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Prabowo Anggap Paket Kebijakan Ekonomi Bikin Bingung
Redaktur : Tim Redaksi