JAKARTA -- World Bank (Bank Dunia) telah menyetujui dua pinjaman kebijakan pembangunan (Development Policy Loan/DPL) dengan nilai total USD800 juta atau sekitar Rp7,2 triliun tahun 2011Persetujuan pinjaman baru ini diprioritaskan untuk reformasi birokrasi di Indonesia
BACA JUGA: Target Raup Investasi USD 2,5 Miliar
Selain itu juga bertujuan untuk memperbaiki keadaan investasi, pengelolaan keuangan publik, pengentasan kemiskinan, pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur.Kucuran pinjaman ini merupakan bagian dari rangkaian tahunan DPL yang sudah dimulai sejak tahun 2004
BACA JUGA: Stok Solar dan Premium Menipis
Diantaranya untuk menghilangkan ketidakpastian bagi para investor, memperkuat pengelolaan anggaran dana di pemerintahan pusat serta meningkatkan pengentasan kemiskinan dan pelayanan publik.‘’Selama beberapa tahun terakhir, pengeluaran konsumen dan perkembangan sektor swasta telah menggerakkan perkembangan ekonomi Indonesia
Sebelumnya, Bank dunia juga telah mengucurkan pinjaman lainnya yakni Pinjaman Kebijakan Pembangunan Keempat (IDPL 4) senilai $200 juta
BACA JUGA: Bencana Macetkan Kredit Rp 315 Miliar
Kucuran pinjaman ini guna mendukung upaya Indonesia untuk meningkatkan jumlah dan efisiensi pengeluaran pemerintah di sektor infrastrukturKhususnya dalam pengadaan listrik, jalanan, air dan pelayanan sanitasi.Rangkaian IDPL telah mendukung peningkatan investasi dalam bidang infrastruktur oleh sektor swasta melalui pembentukan susunan kerjasama antara publik dan swasta serta susunan tata kelola dalam akuisisi lahan dan perlindungan lingkungan“Karena selama ini yang menjadi salah satu kendala investasi di Indonesia adalah infrastrukturDengan adanya tambahan biaya di sektor infrastruktur, tentu akan memberikan peningkatan pembiayaan di tahun depan, khususnya bagi sektor swasta’’jelas Koeberle.
Diungkapkan Koeberle, pada akhir 2010, IDPL 4 diharapkan memberikan kontribusi pada meningkatnya pembiayaan bidang infrastruktur di tingkat nasional dan sub-nasional sebesar lebih dari 50 persen dan 35 persen berturut-turut sejak 2006Selain itu juga mampu meningkatkan proporsi subsidi listrik yang diberikan kepada konsumen dengan pendapatan rendah.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Berusaha Bertahan di Tengah Perang Kurs
Redaktur : Tim Redaksi