World Bank Beri Pinjaman Rp7,2 Triliun

Jumat, 19 November 2010 – 21:31 WIB

JAKARTA -- World Bank (Bank Dunia) telah menyetujui dua pinjaman kebijakan pembangunan (Development Policy Loan/DPL) dengan nilai total USD800 juta atau sekitar Rp7,2 triliun tahun 2011Persetujuan pinjaman baru ini diprioritaskan untuk reformasi birokrasi di Indonesia

BACA JUGA: Target Raup Investasi USD 2,5 Miliar

Selain itu juga bertujuan untuk memperbaiki keadaan investasi, pengelolaan keuangan publik, pengentasan kemiskinan, pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur.

Kucuran pinjaman ini merupakan bagian dari rangkaian tahunan DPL yang sudah dimulai sejak tahun 2004
Dari total kedua pinjaman, USD600 juta nantinya akan diarahkan kepada upaya-upaya reformasi birokrasi

BACA JUGA: Stok Solar dan Premium Menipis

Diantaranya untuk menghilangkan ketidakpastian bagi para investor, memperkuat pengelolaan anggaran dana di pemerintahan pusat serta meningkatkan pengentasan kemiskinan dan pelayanan publik.

‘’Selama beberapa tahun terakhir, pengeluaran konsumen dan perkembangan sektor swasta telah menggerakkan perkembangan ekonomi Indonesia
Pembangunan jangka menengah nantinya akan bersifat lebih kuat dan inklusif, apabila reformasi-reformasi ambisius bisa dilakukan di berbagai lini,’’ jelas Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Stefan Koeberle pada wartawan di Jakarta, Jumat (19/11).

Sebelumnya, Bank dunia juga telah mengucurkan pinjaman lainnya yakni Pinjaman Kebijakan Pembangunan Keempat (IDPL 4) senilai $200 juta

BACA JUGA: Bencana Macetkan Kredit Rp 315 Miliar

Kucuran pinjaman ini guna mendukung upaya Indonesia untuk meningkatkan jumlah dan efisiensi pengeluaran pemerintah di sektor infrastrukturKhususnya dalam pengadaan listrik, jalanan, air dan pelayanan sanitasi.

Rangkaian IDPL telah mendukung peningkatan investasi dalam bidang infrastruktur oleh sektor swasta melalui pembentukan susunan kerjasama antara publik dan swasta serta susunan tata kelola dalam akuisisi lahan dan perlindungan lingkungan“Karena selama ini yang menjadi salah satu kendala investasi di Indonesia adalah infrastrukturDengan adanya tambahan biaya di sektor infrastruktur, tentu akan memberikan peningkatan pembiayaan di tahun depan, khususnya bagi sektor swasta’’jelas Koeberle.

Diungkapkan Koeberle, pada akhir 2010, IDPL 4 diharapkan memberikan kontribusi pada meningkatnya pembiayaan bidang infrastruktur di tingkat nasional dan sub-nasional sebesar lebih dari 50 persen dan 35 persen berturut-turut sejak 2006Selain itu juga mampu meningkatkan proporsi subsidi listrik yang diberikan kepada konsumen dengan pendapatan rendah.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Berusaha Bertahan di Tengah Perang Kurs


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler