jpnn.com, JAKARTA - World Bank atau Bank Dunia bersama Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), baru-baru ini mempresentasikan analisis kontribusi Kartu Prakerja terhadap inklusi keuangan dan transformasi digital di Indonesia.
Kepala Perwakilan World Bank untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen menyebutkan terdapat tiga temuan dari analisis tersebut, yakni pertama, pentingnya memberikan menu pilihan penyedia rekening bank kepada penerima bansos.
BACA JUGA: Dunia Kerja Sangat Berbeda dengan Bangku Kuliah, Kartu Pra-Kerja Sangat Dibutuhkan
Temuan yang kedua, lanjut dia, yakni studi menunjukkan bahwa mayoritas pengguna cenderung langsung mencairkan pembayaran bansos. Oleh karena itu, perlu didorong peralihan ke sistem pembayaran digital.
Kemudian, temuan yang ketiga adalah studi menunjukkan bahwa sistem pembayaran G2P memiliki lebih banyak ruang untuk mendorong inklusi keuangan melalui kolaborasi antara pemerintah dan penyedia pembayaran.
BACA JUGA: BEM UPR: Kartu Pra-Kerja Jokowi, Investasi Ilmu Untuk Masyarakat
"Kami berharap temuan ini dapat membantu pemerintah untuk lebih mengembangkan program Kartu Prakerja," kata Satu dalam acara Rilis Laporan Tahunan Kartu Prakerja 2021 di Jakarta, Rabu (27/7).
Menurutnya, Kartu Prakerja saat ini menjadi studi kasus yang sangat baik untuk menilai kecukupan bantuan sosial (bansos) dalam menanggapi pandemi, terkait respons memenuhi kebutuhan pengguna, serta memahami pengalaman pengguna dengan sistem pembayaran G2P.
BACA JUGA: Saleh Usul Dana Kartu Pra-kerja Rp 20 T Dibagi Saja ke Keluarga Miskin
Satu menilai sistem pembayaran government to person (G2P) untuk memberikan bantuan kepada individu dan keluarga dengan cara yang aman, terjamin, dan efisien.
Dia menyebut Kartu Prakerja merupakan program pasar tenaga kerja dan bantuan sosial aktif pertama di Indonesia yang menerapkan sistem pembayaran G2P.
"Kartu Prakerja merencanakan perluasan opsi penyedia rekening bank yang diharapkan dapat meningkatkan penggunaan rekening bank," ujar Satu. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul