jpnn.com - Hasil studi US Department of Health and Human Services menyebutkan sekitar 50 - 70 juta orang dewasa di seluruh dunia menderita insomnia atau gangguan tidur.
Ada berbagai penyebab orang sulit tidur mulai dari kecemasan, kegemukan dan juga akibat situasi pandemi ini.
BACA JUGA: 5 Bahaya Tidur Terlalu Lama untuk Tubuh
Gangguan ini menurut sebuah penelitian bisa dibantu dengan memutar musik dengan ritme tertentu. Dari hasil survei 600 responden yang dipublikasikan oleh jurnal PLOS ONE beberapa waktu lalu menyebutkan musik yang menenangkan bisa menjadi solusinya.
Sleep Foundation menyebut bahwa ukuran 'menenangkan' tiap orang berbeda.
BACA JUGA: 8 Kiat Mengobati Insomnia Tanpa Obat
"Masalah susah tidur karena faktor psikis ini bisa memicu stress," kata Nina Sari Ishak, komposer dan musisi nasional dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/3).
Bertepatan dengan World Sleep Day 2021 yang jatuh pada 19 Maret, Nina merilis album perdananya Music For Sleeping: Lelap.
BACA JUGA: Hati-Hati, Insomnia Bisa Picu Gangguan Jantung
Album yang dibuat khusus selama 2,5 tahun itu dikemas dalam bentuk Speaker Lamp dengan warna-warna sejuk yang bisa memanjakan mata sebagai pengantar tidur.
"Proses dan konsepnya melalui penelitian medis, juga berkonsultasi dengan dokter spesialis," katanya.
Nina mengaku pembuatan album ini berawal dari inspirasi banyaknya orang yang mempunyai masalah susah tidur karena berbagai faktor. Kondisi itu dalam jangka panjang bisa memicu stress.
"Ada 10 judul lagu instrumental piano dengan puisi di setiap track," kata CEO dan Founder dari Stretta Music Production tersebut.
Dia menjelaskan, judul lagu yang digunakan sengaja memakai bahasa Indonesia agar membawa musik Indonesia ke dunia internasional. Jadi Indonesia bukan hanya dikenal dengan gamelan, keroncong, ataupun dangdut saja.
Lagu-lagu yang dibuat dengan bahasa Indonesia, seperti 'Nina Bobo', 'Istirahat', 'Tenang', 'Teduh', 'Pejam', 'Tenteram', 'Sayup', 'Pulas', 'Bunga Tidur', dan diakhiri dengan judul lagu yang diambil sesuai dengan nama albumnya 'Lelap'.(esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad