jpnn.com - JAKARTA - Menarik bila melihat data-data tentang potensi pertambangan khususnya galian golongan C yang dimiliki Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tepatnya di kampung Almarhum Salim Kancil, seorang aktifis yang tewas dibantai ‘preman’ pro pertambangan pada, 26 September 2015 lalu.
Setelah ditelisik, Lumajang, termasuk Desa Selok Awar Awar di Kecamatan Pasirian merupakan penghasil tambang pasir besi terbanyak dan terbaik di Indonesia. Hal ini seperti termuat dalam situs Pemerintah Kabupaten Lumajang, yang diakses JPNN.com, Minggu (4/10).
BACA JUGA: PKS: Ini Pekerjaan Rumah Jokowi Dalam Bidang Ekonomi
“Kabupaten Lumajang mempunyai potensi cadangan pasir besi paling luas di Indonesia. Demikian, menurut survei beberapa investor yang datang.” Ini merupakan data yang bersumber dari Bagian Ekonomi Kabupaten Lumajang.
Besarnya potensi daerah ini tidak terlepas dari keberadaan Gunung tertinggi di Pulau Jawa yaitu Gunung Semeru, yang terletak di Kabupaten Lumajang. Hal ini pula yang mendorong dan membawa berkah berlimpah khususnya bahan galian golongan C seperti jenis pasir, batu, coral dan sirtu yang tak pernah habis dan berhenti mengalir.
BACA JUGA: Tekan Inflasi, Ini yang Dilakukan Pemerintah
Potensi bahan Galian golongan C jumlahnya akan bertambah terus sesuai dengan kegiatan rutin Gunung Semeru yang mengeluarkan material kurang lebih satu juta meter kubik (M3) pertahun. Bukan saja kuantitasnya yang sangat besar, namun kualitasnya juga sangat baik dan terbaik di Jawa Timur.
Berbagai penelitian menyimpulkan, unggulnya kualitas pasir gunung semeru karena kandungan tanah (lumpur) sedikit, butiran pasirnya standar serta warna dan daya rekatnya yang baik.
BACA JUGA: Untuk Urusan Minuman Beralkohol, Pemerintah-DPR Satu Selera
Khusus pasir besi, area pasir yang mengandung zat besi itu bisa mencapai 60 ribu Ha. Disamping rata-rata kadar besinya antara 30 hingga 40 persen.
Areal tambang pasir besi membentang luas dan memanjang di pantai selatan. Kabupaten Lumajang kaya akan pasir besi ini lantaran pernah mendapat muntahan dari gunung Semeru.
Pasir Besi di pantai selatan Kabupaten Lumajang, hasil survei menunjukkan bahwa kualitasnya terbaik di negeri ini.
Sayangnya, belum diketahui banyak pihak sehingga yang mengelola di Pantai wot Galih hanya satu tangan. Itupun yang menggarap bukan orang pertama.
Areal tambang pasir besi mencapai 2.650 ha. Lokasinya memanjang dalam satu deret di sepanjang pantai selatan. Tepatnya, di pantai selatan Kecamatan Yosowilangun, Kecamatan Kunir, Kecamatan Tempeh dan Kecamatan Pasirian.
Disamping pasir besi, Kabupaten Lumajang tersedia potensi Tambang Emas. Setidaknya ada dua desa yang dinyatakan memiliki kandungan emas yaitu Desa Bulurejo, dan Desa Oro-Oro Ombo. Kedua desa ini berada di Kecamatan Tempursari, 60 Km dari jantung kota Lumajang.
Asumsi tersebut didasarkan pada Surat Direktorat Teknik Pertambangan Umum No. 1638/2013/DPT/1996 tanggal 25 Juni 1996 dan Surat Bupati Lumajang Nomor: 545/1571/434.51/1996 yang menyatakan bahwa kedua desa tersebut memiliki kandungan emas.
BACA: Pemasok Data ke Tim Pembantai Salim Kancil jadi Tersangka
BACA: Diduga Pemilik Alat Berat Tambang Pasir, Anggota Dewan Diperiksa
Namun, potensi sumber daya alam yang begitu besar ini harus menelan korban dengan terbunuhnya aktivis Salim Kancil, petani yang mempertahankan lingkungannya dari penambangan liar pasir besi di Desa Selok Awar Awar.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Produsen Minuman Beralkohol Mulai PHK Karyawan
Redaktur : Tim Redaksi