Wow! Bank Indonesia Catat Uang Beredar April 2021 Mencapai Rp 6.957,3 Triliun

Kamis, 27 Mei 2021 – 13:18 WIB
Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2021 mencapai Rp 6.957,3 triliun. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2021 mencapai Rp 6.957,3 triliun.

Angka tersebut, menurut Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono tumbuh 11,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

BACA JUGA: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen, Ini Alasannya...

"Likuiditas perekonomian atau M2 pada April 2021 tumbuh meningkat sesuai pola musiman di bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri," kata Erwin, di Jakarta, Kamis (27/5).

Sementara itu, jika dibandingkan periode Maret maka uang beredar tumbuh 6,9 persen.

BACA JUGA: Bank Indonesia Akan Terbitkan Mata Uang Digital, Kapan?

"Pertumbuhan M1 pada April 2021 tercatat sebesar 17,4 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,8 persen (yoy)," bebernya.

Menurut Erwin, pertumbuhan uang kuasi juga meningkat, dari sebesar 5,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya, menjadi 9,7 persen (yoy) pada April 2021.

BACA JUGA: Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan, Rupiah Ditutup Menguat

Erwin menyebutkan peningkatan terjadi pada seluruh komponen yaitu uang beredar sempit (M1), uang kuasi, dan surat berharga selain saham.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, akselerasi M2 pada April 2021 disebabkan oleh peningkatan aktiva luar negeri bersih, peningkatan tagihan bersih kepada pemerintah pusat, serta perbaikan penyaluran kredit.

"Pertumbuhan aktiva luar negeri bersih mencapai 10,7 persen (yoy), atau meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2021 sebesar 7,9 persen (yoy)," kata Erwin.

Demikian pula, ia mengatakan, pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah pusat yang tercatat sebesar 45 persen (yoy), atau lebih tinggi dari capaian bulan sebelumnya sebesar 42 persen (yoy).

"Kontraksi pertumbuhan kredit mulai membaik, atau tercatat sebesar minus 2,4 persen (yoy) pada April 2021, tidak sedalam minus 3,7 persen (yoy) pada Maret 2021," ungkap Erwin Haryono. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler