jpnn.com, JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membeber catatan dan temuannya pada 2021.
Lembaga pimpinan Ivan Yustiavandana itu mengungkap data PPATK selama tahun lalu pada rapat kerja Komisi III DPR, Selasa (31/1).
BACA JUGA: Tren Perubahan Pendanaan Terorisme, PPATK: Tidak Lagi Menggunakan Uang Hasil KejahatanÂ
"Sepanjang 2021, PPATK telah menerima sekitar 73.000 laporan transaksi keuangan mencurigakan," kata Ivan.
Peraih gelar master bidang hukum (LL.M) dari Washington College Of Law, Washington DC, itu menjelaskan PPATK juga menemukan 19,7 juta laporan transaksi dari dan ke luar negeri.
BACA JUGA: Analisis PPATK Mengungkap Dugaan Sumber Dana Pinjol Ilegal
Dari jumlah itu terdapat 2,4 juta laporan transaksi keuangan tunai dan 39.000 laporan transaksi penyedia barang dan jasa.
"PPATK juga menyampaikan 1.104 laporan hasil analisis, termasuk di dalamnya mendukung program fit and proper test seleksi jabatan pimpinan tinggi," ungkapnya.
Ivan mengakui jumlah laporan yang diterima PPATK tidak sedikit. Menurutnya, PPATK menerima sekitar 10.000 laporan transaksi per jam.
"Artinya, PPATK masih dihujani laporan dari pihak pelapor," pungkas Ivan.(mcr8/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA JUGA: Ada Info Rekening Jumbo Rp 120 Triliun Milik Sindikat Narkoba, Polri Temui PPATK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Kasus Hakim Disuap Sana Sini, Mainnya Canggih, KY Gandeng PPATK
Redaktur : Antoni
Reporter : Kenny Kurnia Putra