Wow, Begini Rasanya Melintas Tol Cipali yang Bersolek Menjelang Arus Mudik

Sabtu, 04 Juli 2015 – 15:49 WIB
Gerbang tol Cikopo sudah siap menampung para pemudik yang menggunakan jalur darat. FOTO: THOMAS KUKUH/jpnn.com

jpnn.com - TOL anyar Cikopo - Palimanan (Cipali) terus bersolek menjelang masa mudik yang segera datang. Berbagai kekurangan dikebut agar jalan tol terpanjang ini bisa "melayani" para pemudik yang memilih melintas melalui jalur darat. Wartawan JPNN mencoba menyusuri dan memantau persiapan tol panjangnya 116,75 km itu. 

------------------------

BACA JUGA: Jangan Main-Main! Telepon Pemain, Pelatih, dan Ofisial Klub Bakal disadap KPK

"JALAN Tol Bukan Sirkuit Mas Bro.." Begitu bunyi tulisan di papan peringatan yang banyak terpasang di sepanjang  tol arah Cikopo-Palimanan. Tentu saja tulisan itu bertujuan untuk mengingatkan para pengemudi yang melintas di sana agar lebih berhati-hati dan tidak mengebut.     

Ya, secara kesuluruhan tol yang baru diresmikan 13 Juni lalu kondisinya sudah baik dan bisa digunakan. Saat JPNN menjajal tol itu pada Rabu (1/7) lalu, jalanannya cenderung sepi. Dua lajur yang ada di sana begitu lengang. 

BACA JUGA: Wakil Rakyat yang Ganteng ini Juga Seorang Pembalap

Saat waktu menunjukkan pukul 14.30, wartawan media ini mencoba berhenti di km-80 lantas menghitung berapa jumlah kendaraan yang melintas. Ternyata, dalam semenit rata-rata hanya ada sepuluh kendaraan yang melintas..

Mayoritas adalah mobil pribadi. Disusul kemudian oleh juga truk, bus dan kendaraan niaga lainnya. 

BACA JUGA: Tragedi Hercules, Anak Letda Agus: Papaku Nanti Ditaruh di Situ

Bagaimana dengan kecepatan kendaraan yang melintas di sana? Berdasarkan pengamatan, bisa dipastikan bahwa kendaraan itu melaju dengan kecepatan 100 km/jam lebih. "Ya, memang karena sepi dan jalannya enak," kata seorang pengendara mobil Adi Kurniawan saat ditemui di rest area km 86. 

Ruas tol Cikopo-Cipali ada yang berlapis beton dan ada yang berlapis aspal. Begitu memasuki gerbang Cikopo, pengendara akan disapa jalanan beton. Meski terbuat dari beton, jalanan itu terasa mulus. Baru setelah beranjak di km 110, jalanan mayoritas berlapis aspal.

Tentu saja jalanan aspal makin membuat perjalanan semakin nyaman. Apalagi aspalnya masih anget alias baru.  

Menurut pengakuan beberapa pengendara yang pernah merasakan tol Cipali, jalanan yang lebar, mulus nan sepi serta jalurnya yang hanya lurus malah menjadi musuh para sopir. Ya, dengan kondisi seperti itu, hampir bisa dipastikan bahwa pengendara akan melajukan kendaraannya dengan kencang. 

Tentu saja jika mereka tak berhati-hati maka kecepatan terlalu tinggi bisa berakibat fatal. Belum lagi dengan kondisi jalanan mulus nan lurus dengan pemandangan sawah di sepanjang perjalanan, pengemudi bisa mengalami kebosanan. 

Bila bosan, musuh berikutnya adalah kantuk dan tertidur. Fatal bukan?

Sebenarnya, tol ini belum 100 persen selesai. Di beberapa titik ada beberapa perbaikan yang sedang dilakukan. Di antaranya di km-79. 

Berdasarkan pantauan beberapa pekerja tampak memperbaiki bahu jalan yang terlihat seperti longsor. Dua alat berat juga dikerahkan di sana. 

Tapi tenang saja, dua lajurnya bisa digunakan dengan normal. "Perbaikan ini dikebut supaya bisa selesai waktu (masa) mudik," ujar salah seorang pekerjan di sana. 

Pengemudi yang merasa bosan, ngantuk, lelah sebenarnya tak perlu terlalu khawatir. Di sepanjang jalur Cikopo-Palimanan sudah ada empat rest area yang sudah bisa digunakan. 

Rinciannya, dua rest area tanpa SPBU, yakni di km-86 dan km-130. Sedangkan dengan SBPU. Yakni di km 102 dan km-166. Namun di rest area terakhir ini, SPBU masih belum siap digunakan. "Mudah-mudahan saat mudik sudah bisa," ujar Rizky Subagyo, salah seorang penjaga SPBU itu. 

Di dua rest area tanpa SPBU, fasilitas yang ada di sana adalah toilet, musala dan kantin. Rest area km-102 adalah rest area paling lengkap. Selain ada SPBU ada juga masjid berukuran besar dan kantin yang sudah beroperasi. Bahkan restoran cepat saji ternama sudah bercokol di sana. 

Jadi, dengan kondisi tersebut, sebaiknya pengguna tol anyar Cipali harus memperhatikan betul di kapan dan di mana mereka harus beristirahat. Dan yang terpenting memperhitungkan kapan dan di mana harus mengisi bahan bakar kendaraannya. 

Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR Hediyanto W. Hussaini mengatakan, seminggu sebelum lebaran semua rest area bisa beroperasi maksimal. Setidaknya, kebutuhan dasar seperti toilet, masjid, SPBU, dan restoran sudah beres. "Semoga pada H-7 rest area itu sudah bisa beroperasi penuh," katanya belum lama ini. (thomaskukuh/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tentara Tegar itu Langsung Lunglai saat Menatap Jenazah Dua Putri Cantiknya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler