jpnn.com - BANDUNG - Cukup lama pabrik saus dan sambal palsu milik Tjang Ket alias Edi beroperasi. Namun baru kemarin (26/1), kedok pabrik yang beralamat di Jalan Cicukang nomor 6, Kelurahan Caringin, Kecamatan Bandung Kulon, terbongkar. Itu setelah anak buah Kombes Angesta Romanol Yoyol melakukan penggeledahan.
Itupun penggeledahan berawal dari informasi masyarakat menyebutkan bawah ada pabrik memproduksi saus dan sambal yang komposisinya tidak sesuai dengan yang tertera dalam kemasan.
BACA JUGA: 14 Tahun Beroperasi, Pabrik Saus Palsu Digerebek Polisi
"Setelah didatangi tim Sat Reskrim ternyata benar," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Angesta Romanol Yoyol dilansir Radar Bandung (Grup JPNN.com), Selasa (27/1).
Dari hasil penggeledahan itu, lanjut Kombes Yoyol, petugas menemukan saus yang dibuat oleh pabrik ini bahannya bukan dari cabai atau tomat layaknya kebanyakan saus dan sambal. Selain itu, komposisinya tidak sesuai dengan yang tertera dalam bungkus kemasannya.
BACA JUGA: Dikira Teman Mandi, Bocah SD Tewas di Empang
"Sambal dan saus ini bahannya dari ampas tapioka (onggok) 27 kilogram, ekstrak bawang putih 3-4 kilogram, ekstrak cabai leoserin capsikum 0,5 ons, saksrin 50 gram, garam 4 kilogram, cuka 200 gram, pewarna sunset 1 ons, perwarna jenis poncau satu sendok, potasium fospat 50 gram, dan bibit cairan tomat 0,5 ons," sebtunya.
Jadi saus dan sambal ini, lanjut dia, tidak pakai cabai atau tomat sama sekali. Tapi pakai esens rasa tomat dan cairan kimia ekstrak cabai. Cara pembuatan saus dan sambal tersebut yakni dengan mencampur semua bahan dalam satu drum kemudian dilaruti air panas sebanyak 30 liter. Kemudian setelah itu diaduk.
BACA JUGA: 47 Formasi, Hanya 39 Pelamar CPNS Lulus Seleksi
"Setelah jadi, saus atau sambal tersebut kemudian dikemas dalam bungkus plastik yang sudah diberikan label dan cap serta ada tulisan bahan komposisi yang tidak sesuai dengan sebenarnya," katanya.
Sementara itu, pemilik pabrik, Tjan Ket alias Edi kepada wartawan membantah menggunakan bahan kimia dalam proses produksi saus sambal itu. Dia mengaku, bahan baku yang digunakan masih berbahan baku cabai dan tomat serta bawang putih.
"Saya menggunakan bahan baku tambahan. Memang bahannya kimia akan tetapi masih aman bagi manusia untuk dikonsumsi. Bahan kimia yang digunakan itu untuk pengental saja," ucapnya.
Dia menuturkan, untuk izin edar dan produksi, pihaknya sudah mengantongi izin dari Departemen Kesehatan. Sedangkan untuk izin dari BPOM, dia mengaku belum mengantongi.
"Bahan kimia itu saya peroleh dari Jakarta. Bahan kimianya masih aman untuk dikonsumsi manusia dan tidak berbahaya," kilahnya.(apt/ris/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua Golkar Jabar Didakwa Rugikan Negara Rp4,1 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi