jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah akan membuat skema harga tanah di calon ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur. Bahkan dari penjelasan Menteri Agaria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil, harganya bisa Rp 0 bagi peruntukan tertentu.
Kawasan ibu kota baru yang disiapkan dengan total lahan seluas 180 ribu hektare, akan terdiri dari inti pusat pemerintahan seluas 4.000 hektare, sisanya untuk perumahan, kuliner, taman hingga konservasi karena kota yang akan dibangun konsepnya forest city.
BACA JUGA: Belajar dari Kasus di Batam, Begini Cara Pemerintah Tutup Celah Spekulan Tanah di Ibu Kota Baru
"Harganya tentu sangat tergantung biaya pengembangannya. Tetapi yang jelas karena ini tanah negara, negara bisa menentukan harga. Bisa harga dari nol rupiah untuk rumah kepentingan orang miskin, sampai harga yang sesuai dengan biaya pengembangan, karena negara tidak cari keuntungan di situ," kata Sofyan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Menteri kelahiran Aceh Timur ini juga tidak menampik pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, jika tanah di ibu kota negara yang baru nantinya bisa dijual negara secara langsung kepada individu, seharga Rp 2 juta saja per meter perseginya.
BACA JUGA: Kabar Gembira Untuk PNS yang Bakal Pindah ke Ibu Kota Baru
"Dua juta itu bisa nanti sampai dua juta per meter. Tetapi kan dibangun infrastrukturnya semua. Jadi di negara maju kota itu anda bikin rumah ada jaringan listrik, jaringan pipa, jaringan air dan sebagainya," jelas menteri 65 tahun itu.(fat/jpnn)
BACA JUGA: PLTA Sungai Kayan Bakal Pasok Listrik ke Ibu Kota Baru
BACA ARTIKEL LAINNYA... Analisis Pengamat soal Potensi Penghambat Anies Baswedan Menuju Pilpres 2024
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam