jpnn.com - SURABAYA – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) merupakan salah satu kekuatan pertahanan Indonesia, disamping kekuatan matra darat (TNI AD) dan matra udara (TNI AU).
Sebagai pengawal kedaulatan wilayah yurisdiksi perairan Indonesia, TNI AL sudah pasti memiliki keunggulan dalam menghadapi setiap ancaman yang datangnya dari arah laut. Bahkan TNI AL melalui Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) terus berupaya untuk mencetak prajurit TNI AL sebagai penerbang yang disegani dan berkelas dunia.
BACA JUGA: Anang Hermansyah Pertanyakan Biaya Sensor Film
Untuk mewujudkan impian itu, pada momentum menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Penerbangan Angkatan Laut yang diperingati setiap tanggal 17 Juni, TNI AL menggelar Seminar Nasional Penerbangan TNI AL tahun 2016.
Seminar dengan tema “Menuju Penerbangan TNI AL Yang Handal dan Disegani Serta Berkelas Dunia" ini dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi di Wisma Perwira Juanda, Sidoarjo, Jumat (3/6).
BACA JUGA: Harga Melonjak Jelang Ramadan, Jokowi Mestinya Blusukan
Seminar ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi kepada pemimpin TNI AL yang tepat di bidang penerbangan, seiring dengan kemajuan teknologi. Sedangkan sasaran dari penyelenggaraan ini adalah untuk mengembangkan model pembinaan berbasis karakter bagi prajurit Penerbang TNI AL.
Sasaran lainnya adalah untuk mengembangkan sistem pembinaan Penerbangan TNI AL yang terintegrasi dan mewujudkan standarisasi kekuatan serta kemampuan pesawat udara TNI sebagai mata dan telinga Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).
BACA JUGA: Mensos: Ini Bukan Tugas Ibu Saja, Ayah juga!
Dalam seminar ini, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi tampil menjadi pembicara kunci dalam seminar dipandu Suko Widodo, pengajar Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya.
Selain KSAL, Seminar ini juga menghadirkan beberapa narasumber. Di antaranya Dr. Connie Rahakundini Bakri (Direktur Indinesia Institute For Maritime Studies). Connie mengupas tentang postur Penerbangan TNI AL dihadapkan dengan kondisi terkini dari aspek luas wilayah yuridiksi nasional, ketahanan pangan, terorisme, dan pembajakan di laut.
Sementara itu, Laksda TNI (Purn) Rosihan Arsyad, yang tampil sebagai narasumber kedua menyampaikan materi tentang pentingnya kesadaran fungsi penerbangan (Aviation Function Awarness). Selanjutnya, narasumber ketiga adalah Prof. Dr. Anak Agung Bayu Perwita (Guru Besar Universitas Presiden, Jakarta) mengupas tentang Cyber War (perang elektronik) dalam dunia penerbangan TNI AL.
Seminar Nasional diikuti 150 orang peserta yang merupakan stakeholders penerbangan Angkatan Laut. Turut hadir dalam acara tersebut Para pangkotama TNI AL, para pejabat teras Mabesal, dan Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V) Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah. Hadir pula perwakilan dari perwira TNI AD, AL, AU, Mabes TNI, Kemenhan, Polri, Polda Jatim, pejabat pemerintah Daerah yang menjadi mitra kerja Penerbangan TNI AL, Penerbad, Ditpolair polda jatim, dan para akademisi (dosen dan mahasiswa) dari berbagai perguruan tinggi negeri/swasta.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP: Budi Gunawan Sudah Layak jadi Kapolri
Redaktur : Tim Redaksi