jpnn.com, MALANG - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Lowokwaru di Malang, Senin (5/6). Salah satu agenda kunjungannya di Lapas Lowokwaru adalah meresmikan Pondok Pesantren At Taubah.
Pondok pesantren itu memang tidak seperti pada umumnya. Sebab, lokasinya ada di dalam Lapas Lowokwaru.
BACA JUGA: Yakinlah, Rizieq Bakal Dideportasi Jika Overstay di Arab Saudi
Yasonna mengatakan, pendekatan religi merupakan salah satu cara efektif untuk membina warga binaan pemasyarakatan (WBP) agar memperbaiki diri. Dia meyakini ponpes di dalam lapas juga bisa menekan potensi kerusuhan.
“Keberadaan pondok pesantren salah satu cara bagi warga binaan mendapatkan ketenangan secara rohani,” ujarnya.
BACA JUGA: Tidak Perlu Repot, Cukup Bawa KTP dan Paspor Lama
Yasonna menegaskan, nantinya ponpes di dalam lapas akan diperbanyak. Dia ingin lapas-lapas lainnya juga memiliki ponpes.
Dalam kesempatan sama, Kepala Keamanan Lapas Lowokwaru Sarwito menjelaskan, saat ini sudah ada 400 WBP yang menjadi santri di Ponpes At Taubah. Sedangkan total WBP di Lowokwaru adalah 2.220 orang.
BACA JUGA: Imigrasi Sulut Mendeportasi 20 WNA Filipina
Sarwito menjelaskan, WBP yang mau menjadi santri harus melalui proses seleksi. Antara lain, aktis salat berjemaah dan rajin membaca Alquran di masjud.
Selain itu, Ponpes At Taubah juga menerapkan kurikulum pendidikan seperti pondok pesantren modern. “Sejumlah ulama, ustaz dan tokoh agama akan didatangkan untuk memberikan materi keagamaan,” tuturnya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenkumham Kawal Pemulangan 16 WNI dari Marawi
Redaktur : Tim Redaksi