jpnn.com, SURABAYA - PDAM Surya Sembada di Surabaya sedang gencar menekan kebocoran air.
Tahun ini air yang hilang mencapai 30 persen dari kapasitas produksi.
BACA JUGA: PDAM Jamin Kelancaran Air Selama Libur Lebaran
Salah satu upaya yang dilakukan ialah memburu para pencuri air.
Kemarin tim penertiban PDAM mendatangi salah satu gudang di Jalan Panjang Jiwo.
BACA JUGA: Kemarau Panjang, Pasokan Air di Surabaya Menurun
Tim penertiban hanya ditemui petugas keamanan yang baru tiga bulan bekerja.
Sebelum masuk pagar, petugas PDAM sudah curiga akan adanya pencurian.
BACA JUGA: Dewan Pelanggan Geram Sistem Manajemen Buruk PDAM Surabaya
Awalnya, PDAM hendak mengganti meteran gudang yang rusak. Meteran tersebut tidak mencatat aliran air secara akurat.
Namun, saat penggantian meteran air, pemilik tidak kunjung datang.
PDAM terpaksa menutup sementara aliran air sampai pemilik mengonfirmasi ke kantor PDAM.
PDAM mendatangi lagi lokasi gudang itu kemarin. Sebelum masuk pagar, mereka sudah menduga adanya kecurangan.
Begitu dicek, pipa PDAM ternyata sudah tersambung lagi. Sambungan itu dilakukan tanpa meteran air.
"Nah, ini jelas mencuri. Nanti kami surati yang punya," ujar Kasi Penertiban PDAM Dadang Wijaya.
Pemilik gudang menyambung pipa jaringan PDAM yang ditutup sebelumnya.
Pipa tersebut disambung dengan slang. Begitu slang dicabut, air menyembur dengan deras.
Pemilik bakal diminta untuk membayar tagihan air yang telah dicuri.
Jika tagihan tidak dibayar, masalah itu bakal dilaporkan kepada polisi sebagai kasus pencurian.
Dirut PDAM Mujiaman menjelaskan, kasus pencurian air menjadi prioritas pertamanya.
Dua bulan menjabat, dia melihat bahwa potensi air yang bisa diselamatkan sangat tinggi.
Berdasar estimasinya, harga air yang hilang tersebut mencapai Rp 300 miliar.
"Saya tidak main-main dengan pencurian ini. Kalau kita selamatkan, imbasnya sungguh luar biasa bagi perusahaan," jelas Dirut yang dilantik pada 16 Juni 2017 itu.
Tidak hanya disebabkan pencurian, air PDAM juga hilang karena sejumlah faktor.
Antara lain, pipa PDAM bocor karena sudah tua atau rusak karena proyek gorong-gorong dan meteran air tidak akurat. (sal/c11/oni/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia