jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Muhammad Budyatna mengatakan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla lebih buruk dibandingkan pemerintahan orde baru. Selain tidak menampakkan hasil kerja yang baik buat rakyat, pemerintahan ini juga terlalu sering membuat kegaduhan hingga rakyat tidak tenang.
"Banyak orang membandingkan pemerintahan saat ini dalam berbagai aspek sama dengan pemerintahan orde baru. Buat saya orde baru masih jauh lebih baik dibandingkan pemerintahan saat ini. Pemerintahan saat ini sudah tidak bisa memperlihatkan hasil kerja untuk rakyat juga selalu membuat kegaduhan yang sama sekali tidak diperlukan dan tidak penting bagi rakyat," ujar Budyatna di Jakarta, Kamis (14/1).
BACA JUGA: Ck ck ck..Tangkapan Baru KPK Ini Ternyata Mulutnya Kotor
Soeharto meski menggunakan gaya otoriter, demokrasi di bungkam, hukum dijalankan sesuai kebutuhan, namun pembangunan tetap berjalan. Rakyat tenang karena masih diperhatikan oleh pemerintah. Saat ini semuanya dibungkus demokrasi tapi sangat manipulatif, seolah hanya apa yang dilakukan pemerintahan Jokowi-JK saja yang benar dan semua yang lain salah.
"Paling tidak di era orde baru, rakyat masih bisa merasakan enaknya mendapatkan BBM murah bersubsidi dan pembangunan tetap berjalan. Saat ini sudah semuanya tidak jalan, subsidi untuk rakyat pun dicabut. Cuma gaya saja pemerintah sok pro-rakyat. Faktanya tidak ada keberpihakan kepada rakyat," jelasnya.
BACA JUGA: Bom Daya Ledak Dahsyat belum Sempat Diledakkan
Para petani pun merasakan keberpihakan Soeharto di era orde baru dengan mendapatkan sistem irigasi yang baik, pupuk dan bibit tersedia dengan murah, hasil produksi beras petani dibela negara.
"Lah, sekarang mana? Irigasi hancur-hancuran, pupuk dan bibit mahal, hasil pertanian dikuasai tengkulak. Jangankan bangun irigasi, janji memberi traktor pada petani saja cuma omong kosong. Petani cuma diberi traktor secara simbolis, habis itu traktornya dibawa pulang lagi. Petani gigit jari," tegasnya.
BACA JUGA: Anak Buah Mega Langsung Dijebloskan ke Tahanan
Di era Soeharto ujar Budyatna, kabinet juga kompak, tidak ada menteri yang saling cakar-cakaran apalagi menjelek-jelekkan presiden. "Sekarang, menteri cakar-cakaran dan bahkan ada menteri yang berani menjelek-jelekkan presdien masih dikasih jabatan. Ini presiden seperti apa?, tidak ada wibawa dimata para pembantunya," imbuh mantan Dekan FISIP UI ini.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jantung Ibu Kota Diserang, Pimpinan BIN Harusnya Malu!
Redaktur : Tim Redaksi