Wow, Pemerintah Uji Coba Penggunaan Bensin dari Minyak Sawit di Motor, Hasilnya?

Rabu, 26 Januari 2022 – 00:51 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif (tengah) melihat uji coba penggunaan bensin sawit pada sepeda motor di Lapangan Produksi Bensa Skala Pilot di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (25/1/2022). (ANTARA/HO-Kementerian ESDM)

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah mulai melakukan uji coba pembuatan bensin dari minyak sawit atau bensa untuk kendaraan bermotor.

Uji coba tersebut merupakan kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

BACA JUGA: Mantap, PLN Bantu Pelatihan Pembuatan Bahan Bakar dari Sampah Biomassa di Ende

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pihaknya menciptakan bahan bakar tersebut untuk motor setelah melihat pemerintah mencampurkan solar dan avtur beberapa waktu lalu.

"Saat ini bensa masih tahap pilot project, masih butuh perjuangan panjang untuk menuju tahap komersial, tetapi kita sudah bisa mengambil parameter-parameter penting menuju ke arah skala produksi," kata Arifin Tasrif dalam siara persnya, Selasa (25/1).

BACA JUGA: Bermasalah di Pompa Bahan Bakar, Honda CR-V, Accord, dan Civic Kena Recall

Dia menambahkan, pemerintah merencanakan untuk bisa memproduksi bensa berkapasitas 238,5 kiloliter per hari.

Dia menyebut akan dibangun tempat produksinya di Kabupaten Musi Banyuasin (Sumatera Selatan) dan Kabupaten Pelalawan (Riau).

BACA JUGA: Bahan Bakar Mobil Menipis di Tengah Perjalanan, Lakukan 4 Langkah Ini

Menteri ESDM menyampaikan ide membuat bensin dari minyak sawit sudah lama diinisiasi oleh Profesor Subagjo dan teman-temannya dari ITB.

Kemudian dua tahun lalu, pemerintah mendorong supaya bisa dilakukan scale up dari hasil skala laboratorium.

"Bahan bakar bensa bisa menghasilkan Research Octane Number (RON) 115, bahan bakar yang berkualitas tinggi," ujarnya.

Produk bensa yang terbukti menghasilkan energi berkualitas tinggi sudah sesuai dengan tuntutan zaman.

Pasalnya, masyarakat dunia sudah lebih peduli dengan penggunaan energi ramah lingkungan.

Tuntutan ke depan, lanjut Arifin, memang harus menggunakan energi bersih dan bisa terbarukan.

Untuk itu, dia menilai langkah tersebut sudah tepat.

Hanya tinggal bagaimana melaksanakannya agar proyek tersebut memiliki nilai komersial yang kompetitif. (Antara/jpnn)

 

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Ini Tepergok Hendak Mencuri Motor, Caranya Tak Biasa


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler