WOW, Singapura Dominasi 65 Persen Investasi Batam

Senin, 25 Januari 2016 – 02:22 WIB
Suasana kota Batam baru-baru ini. Foto: Batam Pos / JPNN

jpnn.com - BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam berupaya menenangkan investor asal Singapura di tengah gonjang-ganjing rencana perubahan format penanganan investasi di Kota Batam. Pasalnya, investor asal Negeri Singa mendominasi nilai investasi di Kota Batam selama beberapa tahun terakhir.

"Kebetulan, Singapura merupakan investor terbesar di Indonesia, juga nomor satu di Batam," kata Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja usai bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Abdurrahman Mohammad Fachir dan calon (Designated) Duta Besar RI untuk Singapura, I Gusti Ngurah Swajaya yang akan menggantikan Dubes sebelumnya, Andri Hadi di Kantor BP Batam, Sabtu (23/1).

BACA JUGA: Dievakuasi, Mantan Anggota Gafatar Tinggal di Tempat Ini

Menurut Mustofa, polemik terkait upaya merevitalisasi penanganan Batam yang kini menggelinding di tingkat pusat, diakui juga telah sampai di telinga investor Singapura. Hal itu, kata dia, dinilai berpengaruh terhadap investor negara tetangga tersebut.

"Kalau pengaruh ya pasti ada pengaruh, cuma dengan adanya pengaruh itu kita jelaskan kalau ini nanti akan lebih baik," sambung Mustofa seperti dikutip dari batampos.co.id (group JPNN), Minggu.

BACA JUGA: PSK Tua Banting Harga, yang Muda Bisa Rp 7 Juta

Karena itu, ia melanjutkan, pihaknya mencoba memberi pemahaman terhadap calon Dubes RI untuk Singapura yang akan segera menjabat tersebut terkait potensi yang dimiliki Batam saat ini dan juga nilai investasi yang sudah masuk. Dengan begitu, diharapkan yang bersangkutan dapat membantu menenangkan investor Singapura agar tetap nyaman berinvestasi di Batam.

Terlebih, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo sendiri juga telah datang ke Singapura untuk merayu investor negara tersebut agar datang dan menenamkan modalnya di tanah air, termasuk Batam. 

BACA JUGA: PSK Eks Dolly Pindah ke Kendari, Tarifnya Melonjak jadi Segini

"Dan memang, nilai investasi Singapura ke Batam pada tahun lalu naik dibanding tahun 2014," tuturnya.

Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dirilis BP Batam menyebutkan realisasi investasi dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang masuk ke Batam selama kurun 2015 lalu tercatat sebanyak 474.065.000 US Dolar dalam 410 proyek. Jumlah itu naik dibanding tahun 2014 yang mencatatkan investasi sebesar 285.183.000 US Dolar dalam 117 proyek.

Singapura juga tercatat menguasai rata-rata investasi yang masuk ke Batam. Dari total nilai investasi yang masuk sepanjang tahun lalu senilai 474.065.000 US Dolar itu, sekitar 65 persen di antaranya berasal dari negara yang dipimpin oleh Lee Hsien Loong tersebut.

"Makanya kita paparkan potensi yang kita miliki, termasuk air dan listrik, lebih banyak terkait (peluang) investasi," papar Mustofa Widjaja terkait pertemuannya dengan para diplomat tersebut.

Tak hanya itu, Mustofa juga menampik pertemuannya dengan Wamenlu dan Dubes Designated RI untuk Singapura itu membahas perkara keamanan perbatasan. Misalnya, terkait antisipasi keluar-masuknya terorisme lewat Batam menuju Singapura atau sebaliknya.

"Tidak, kalau mau membicarakan yang seperti itu saya akan mengundang Kabinda (Kepala Badan Intelejen Daerah), Kapolda (Kepala Kepolisian Daerah) dan sebagainya," papar dia.

Ketika disinggung kelanjutan BP Batam ke depan yang nasibnya saat ini masih digodok oleh Pemerintah Pusat, Mustofa Widjaja katakan lebih memilih menunggu keputusan pusat.

"Saya tidak tahu, kalau saya tahu kan saya sudah pers conference," kata dia. (rna/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mohon Perhatian, Provinsi Baru Ini Kekurangan PNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler