jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan pembangunan pangkalan militer yang lebih kuat di Natuna, Kepulauan Riau, sudah menjadi target dan anggarannya didukung oleh DPR.
Hal ini disampaikan Mahfudz, menanggapi pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, soal penguatan pangkalan militer di kawasan yang baru-baru ini diusik kapal nelayan dan penjaga pantai Tiongkok.
BACA JUGA: KPK Buka Peluang Usut Proyek Lain di Kemenpupera
"Rencana pembangunan pangkalan militer di Pulau Natuna sudah dimulai sejak 2015 dan masih berlangsung. Target 2017 selesai," kata Mahfudz, menjawab wartawan di DPR, Jakarta, Kamis (24/3).
Hanya saja, politikus PKS itu mengakui masih terdapat kekurangan anggaran sekitar Rp 1,3 triliun dari sebelumnya Rp 400-an miliar yang telah dianggarkan pada APBNP 2015 dan APBN 2016.
BACA JUGA: HASIL SURVEI: 71 Persen Dokter Pegang-pegang Saja
Mahfudz menambahkan, penguatan pangkalan militer di Natuna, bagian dari rencana pengembangan kekuatan pertahanan yang strategis mengingat kawasan itu wilayah terdepan NKRI dan dekat dengan zona sengketa sejumlah negara di Laut China Selatan.
"Pangkalan Natuna, sangat penting sebagai bagian dari pembangunan wilayah pertahaanan bagian tengah yang berhadapan langsung dengan batas wilayah beberapa negara tetangga dan Laut China Selatan," pungkasnya. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Desentralisasi Kewenangan di Tubuh Golkar Jangan Hanya Wacana
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Geledah Kantor Kemenpupera untuk Kali Kedua
Redaktur : Tim Redaksi