jpnn.com, NEW YORK - Omarosa Manigault Newman kembali membuat heboh. Mantan ajudan Presiden AS Donald Trump itu mengklaim bahwa bekas bosnya tersebut akan mendepak Melania Trump dari Amerika Serikat. Caranya, status kewarganegaraannya akan dicabut.
”Jika Melania mencoba mempermalukan dan meninggalkannya saat (Presiden Trump) masih menjabat, dia akan mencari cara untuk menghukumnya,” tulis perempuan yang biasa dipanggil Omarosa itu seperti dilansir The Independent dari The Mercury News, Minggu (19/8).
BACA JUGA: Iran Tutup Pintu Rapat-Rapat untuk Amerika
Tulisan itu ada di bukunya yang berjudul Unhinged. Buku yang baru dirilis pekan lalu tersebut berisi tudingan-tudingannya kepada Trump dan klaim rekaman percakapan yang dibuatnya selama bekerja di Gedung Putih.
Isu perceraian itu memang santer terdengar setelah Melania menghilang selama 24 hari pada Mei lalu. Sejak awal hubungan pasangan suami istri tersebut memang panas dingin. Sudah berulang-ulang Trump berusaha menggenggam tangan Melania di depan publik, tapi ditolak. Tentunya secara sembunyi-sembunyi.
BACA JUGA: Ini Hukuman Trump untuk Erdogan
Menurut Omarosa, Trump tahu benar bagaimana Melania mendapatkan kewarganegaraannya. Melania memperoleh green card lewat program elite EB-1 pada 2006. Itu setahun setelah dia dinikahi Trump. Melania lahir dan besar di Slovenia. Dia telah tinggal di New York sejak 1996 dan mendapat status permanent resident pada 2001.
Program EB-1 bukan untuk orang biasa. Melainkan didedikasikan bagi mereka yang berkemampuan luar biasa. Karena itu, program tersebut juga kerap disebut dengan Einstein Visa. Targetnya adalah para peneliti akademis, eksekutif bisnis multinasional, dan mereka yang mendapat pengakuan secara nasional dan internasional atas kemampuannya. Entah kemampuan apa yang dimiliki Melania sehingga dia bisa mendapatkan visa di program tersebut.
BACA JUGA: Ini Bukti Trump Menang Pilpres Berkat Golput
Saat kampanye presiden pada 2016, status kewarganegaraan Melania sempat menjadi perbincangan. Kala itu Trump menegaskan bahwa dirinya akan mengadakan konferensi pers terkait hal tersebut. Tapi, hingga saat ini presiden ke-45 AS itu tak pernah melakukannya.
Selama dua bulan belakangan ini pemerintahan Trump mulai mencari penduduk naturalisasi yang mendapatkan green card dengan cara ilegal. Mereka lantas mencabut status kewarganegaraannya. Itu semacam ancaman bagi Melania. Yakni, dia pun bisa ditendang ke Slovenia jika sampai berulah.
Berdasar aturan, status kependudukan memang bisa dicabut dan mereka bakal dideportasi jika sampai ketahuan menyembunyikan informasi penting. Trump tentu saja tidak akan rugi apa pun selain menanggung malu karena diceraikan istrinya. Meski mungkin terlibat membantu Melania untuk menjadi penduduk AS, Trump sangat mungkin keluar dari jerat hukum.
”Pria ini mengaku bisa mengampuni dirinya sendiri dari penyelidikan Mueller. Jadi, mengapa tidak bisa untuk mengampuni dirinya atas tudingan penyuapan untuk mendapat visa?” tulis Omarosa.
Gedung Putih tentu saja tak tinggal diam atas tudingan-tudingan yang diarahkan mantan peserta serial The Apprentice itu. Stephanie Grisham, juru bicara Trump, awal pekan ini menegaskan bahwa semua omongan Omarosa tak benar.
Selama bertugas di Gedung Putih, Omarosa dan Melania sangat jarang berinteraksi. Respons itu diberikan saat Omarosa mengklaim bahwa Melania tak sabar menunggu momen Trump tak lagi menjabat presiden agar bisa segera bercerai.
Grisham menyebut tindakan Omarosa sangat mengecewakan. ”Utamanya setelah semua kesempatan yang diberikan kepadanya oleh presiden,” tegas Grisham. (sha/c10/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Angkatan Darat-Laut-Udara pun Tidak Cukup
Redaktur & Reporter : Adil