Wow, Warga Indonesia Punya KTP Malaysia

Jumat, 21 November 2014 – 14:34 WIB
Wow, Warga Indonesia Punya KTP Malaysia. JPNN.com

jpnn.com - NUNUKAN – Warga Kecamatan Lumbis, khususnya yang berdomisili di desa perbatasan, memiliki identity card (IC)/KTP Malaysia. Sebagian warga di Desa Labang, misalnya. IC merupakan dokumen untuk mempermudah jalan masuk ke Malaysia melalui pintu Bantul-Keningau, Sabah. Untuk mendapatkan IC itu, ada cara yang bisa dilakukan warga Desa Labang.

Yakni, memiliki keluarga yang telah menetap lama hingga menjadi warga Bantul-Keningau. Di antara mereka, ada yang kawin silang, tetapi dengan sesama suku Dayak atau murut dalam bahasa Malaysia. Yang pria beristri pompuan (wanita, Red) warga Malaysia atau sebaliknya. Jalan lain lebih sulit seperti menjadi TKI ilegal atau nekat menerobos hutan hanya demi mengejar kesejahteraan di negeri jiran tanpa dokumen sah.

BACA JUGA: PKB Anggap Kritikan Justru Dorong Jaksa Agung Bekerja Keras

’’Anak perempuan saya di Malaysia kawin dengan orang Keningau. Karena itu, saya bisa dapatkan IC,’’ kata Talakan, 61, warga Labang yang mengaku sering lalu-lalang ke Malaysia hanya dengan modal IC tadi.

Sebelum mendapat IC, Talakan mengaku kerap dijamin anaknya saat masuk ke Malaysia. Anaknya yang bernama Kilau tersebut harus mengeluarkan sejumlah uang jaminan supaya Talakan tidak sampai ditahan polisi Malaysia karena tidak memiliki dokumen sah.

BACA JUGA: JK Percaya Kemampuan Jaksa Agung Baru

Namun, setelah sekian lama dia kerap berkunjung atau menengok anak dan cucu, akhirnya ada juga tawaran untuk bisa menjadi warga Malaysia.

’’Datanglah mereka pengurus pembuatan IC. Lalu, saya difoto dan tidak lama keluar IC itu,’’ kenangnya.

BACA JUGA: Pengangkatan Prasetyo Dicurigai Untuk Amankan Kasus Transjakarta

Untuk biaya pembuatan IC, Talakan dan anaknya sedikitnya mengeluarkan uang senilai RM 500 (kurs rupiah Rp 3.800 per 1 ringgit, Red) atau senilai Rp 1.900.000. Nilai tersebut cukup mahal ketimbang mengurus KTP di Indonesia yang gratis.

’’IC ini hanya untuk dokumen penting supaya mudah masuk ke Malaysia. Jadi, tidak lagi sembunyi-sembunyi,’’ tuturnya.

Talakan mengungkapkan, selain dirinya, beberapa warga lain memiliki IC. Hanya, ketika koran ini mencari kebenaran itu, banyak warga yang terkesan tutup mulut telah memiliki IC. Entah takut atau tidak. Namun, yang jelas, IC Talakan menjadi salah satu bukti bahwa sebagian warga Labang, Sumantipal, dan beberapa warga desa lainnya juga telah memiliki IC.

Saat berada di Keningau, lanjut Talakan, dirinya tidak melakukan kebiasaan warga Nunukan atau Sebatik saat melancong ke Tawau-Malaysia yang langsung memborong makanan dan minuman. Dia mengaku hanya sekadar kangen anak dan cucu. Itulah motivasinya mendapatkan IC. ’’Saya tidak borong makanan dan minuman meski murah di Malaysia,’’ ucapnya. (ica/doo/JPNN/c20/diq)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Tiga Kecacatan Penunjukan Prasetyo sebagai Jaksa Agung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler