WSIS Forum 2023: Literasi Digital Membentuk Ketahanan Masyarakat

Minggu, 26 Maret 2023 – 10:26 WIB
WSIS Forum 2023 ikut membahas literasi digital yang fungsinya membentuk ketahanan masyarakat. Foto dok. Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan workshop dengan tema Empowering the Multi-stakeholder Partnership to Strengthen Digital Literacy Initiatives dalam WSIS Forum 2023.

Kegiatan ini dilaksanakan di International Conference Centre Geneva (CICG) Kota Jenewa, Swiss pada Kamis (16/3). 

BACA JUGA: Kemenkominfo Didaulat jadi Pembicara di WSIS Forum 2023

Workshop yang dilaksanakan secara hybrid ini menekankan pada peningkatan keterlibatan antara berbagai pemangku kepentingan dengan menggabungkan sumber daya dan pengetahuan untuk membahas isu-isu yang dihadapi oleh kelompok rentan. 

Ini termasuk penyandang disabilitas, perempuan, dan orang paruh baya dalam mengakses serta menggunakan teknologi digital.

BACA JUGA: Penguatan Literasi Digital untuk Disabilitas Disuarakan di WSIS Forum 2023

Para pelaku multistakeholder literasi digital berdiskusi dan berbagi pengalaman pribadi serta pengetahuan tentang praktik terbaik dan strategi yang efektif untuk mendorong literasi digital.

Mei Lin Fung dari People-Centered Internet berharap Indonesia dapat menjadi pionir, karena Indonesia negara yang memiliki 17 ribu pulau.

BACA JUGA: Tingkatkan Literasi Digital, Kemenkominfo Gelar Edukasi kepada Murid di Sidrap

Mei Lin menambahkan mengenai peran literasi digital untuk membentuk ketahanan masyarakat dalam menyelesaikan masalah mereka sendiri, seperti bagaimana masyarakat mencari informasi secara tepat, memperoleh pendidikan layak, dan lain sebagainya.

Pada kesempatan sama, Ida Ayu Prasasti selaku perwakilan dari ICT Watch turut menyampaikan inklusivitas digital dari sisi perempuan terutama mengenai tantangan-tantangan dari perempuan Indonesia di ruang digital, seperti menghadapi gender-based violence. 

“Perempuan Indonesia juga memiliki kesenjangan dengan laki-laki, karena itu dibutuhkan friendly-training bagi perempuan," ujarnya. 

Dia melanjutkan ada juga kesenjangan penghasilan antara laki-laki dan perempuan. Hal tersebut membuat perempuan kesusahan membeli akses internet, karena cenderung mengutamakan (penghasilan) untuk kehidupan sehari-hari.

Perwakilan World Benchmarking Alliance (WBA) Dio Herdiawan Tobing berpartisipasi dalam kegiatan tersebut menjelaskan mengenai keterbatasan akses internet untuk pendidikan. 

Dio menjelaskan sebagai organisasi, WBA mengharapkan bahwa semua masyarakat dapat mengambil peran dalam proses transformasi digital. Hal tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah.

“Jadi, tidak hanya pembuat kebijakan yang harus berperan dalam hal ini, tetapi perusahaan juga memiliki peran," ujarnya.

Perusahaan juga harus berperan pada pemerintah dalam memberi masukan agar kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah bisa berdampak bagi semua pihak. WBA juga masuk ke channel yang berbeda.

Workshop WSIS Forum 2023 merupakan salah satu upaya Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika untuk berpartisipasi dalam mewujudkan inklusi digital bagi masyarakat di semua kalangan tanpa terkecuali.

Program ini merupakan rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga 2024. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler