JAKARTA - Ketua DPR Ade Komarudin menyambut baik usulan sejumlah cendikiawan terkait pembangunan perpustakaan terbesar se Asia Tenggara, di Kompleks Parlemen Jakarta. Ini disampaikannya saat jumpa pers usai menerima kunjungan sejumlah cendikiawan, seperti Rizal Malaranggeng, Ignas Kleden, Ilil Nirwan, Ayu Utami, hingga Andi Budiman, di lantai II gedung Nusantara III, Selasa (23/3).
"Pendekatan positive thinking. Niat baik harus ditopang. Ini untuk meluruskan jalan pikiran anggota DPR yang sesat menjadi lurus," kata politikus Golkar, yang karib disapa Akom itu.
Akom menyebutkan anggaran untuk pembangunan gedung sudah ada, baik untuk berkantornya para wakil rakyat maupun perpustakaan. Karenanya, ia menganggap usulan tersebut bisa ditampung.
"Anggaran untuk pembangunan gedung kan sudah ada. Kenapa tidak gagasan ini disambut dan kami masukkan ke sana. Selesai kan. Multiyears. Insya Allah terwujud. Jangan disandingkan dengan LOC (Library of Congress-Amerika Serikat). Itu contoh saja. Tidak akan sebagus itu. Duit darimana kita," ujar Akom.
Pada kesempatan itu, Rizal Malaranggeng mengatakan, sudah waktunya Indonesia memiliki sebuah perpustakaan yang bisa dibanggakan, sebagai sumber informasi yang adaptif terhadap perkembangan cendikiawan.
"Kami pernah membuat perpus Freedom Institute. Sehari bisa ada 100 orang (pengunjung-red). Ini (yang diusulkan-red) modelnya bukan perpus umum biasa. Ini lembaga terhormat jadi perpus ini harus bisa dibanggakan dengan fasilitas," kata Rizal.
Ia mencontohkan seperti Library of Congress (LOC). Di sana ada 36 juta buku. Mengenai usulan pembangunan perpustakaan terbesar se Asia Tenggara, ini, Rizal menyerahkan pada DPR.
"Kelihatannya gayung bersambut dan mudah-mudahan bisa ketemu gimana caranya. Kami serahkan ke anggota dewan bagaimana konkritnya diwujudkan," tambah Rizal.(fat/jpnn)
BACA JUGA: KPK juga Pasang Mata di Kasus La Nyalla
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nah, Sudah Ada Satu Tersangka Kasus Demo Sopir Taksi Vs Tranportasi Online
Redaktur : Tim Redaksi