jpnn.com - JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) akan mengirim beberapa anggota intelijennya ke Tiongkok dalam waktu dekat. Pengiriman dilakukan lantaran banyak narkoba yang beredar di Indonesia dipasok oleh sindikat dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Indonesia berencana untuk mengirim intelijennya ke Tiongkok. Ini diperlukan supaya kerja semakin optimal," kata juru bicara BNN Kombes Slamet Pribadi menjawab JPNN, Selasa (10/5).
BACA JUGA: Kenang Yuyun, Iluni Gelar 40 Puisi Malam Untuk Adinda
Dia memastikan, personel yang akan dikirim adalah orang-orang terpilih. Namun Slamet belum bisa memastikan berapa jumlah yang akan dikirim nanti. "Belum ditentukan jumlahnya," ucap dia.
Nantinya, menurut dia, intelijen akan membawa data penangkapan dan peta peredaran narkoba yang dilakukan jaringan Tiongkok. Di sana, data itu akan dipadukan dengan milik National Narcotics Control Commission (NNCC) alias badan narkotika Republik Rakyat Tiongkok.
BACA JUGA: Penting untuk Kader PDIP: Rendah Hatilah pada Wong Cilik
"Sehingga kami saling membantu dan bertukar informasi terkait kejahatan narkoba yang melibatkan kedua negara tersebut. Sisi baliknya bagi Tiongkok adalah mencegah penyelundupan bahan dasar narkotika dari Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Narkotika Nasional (BNN) menjalin kerja sama dengan National Narcotics Control Comission (NNCC), Selasa (10/5). Menurut Slamet, Tiongkok merupakan negara pemasok narkotika terbesar di Indonesia.
BACA JUGA: Politikus PDIP Doakan Si Doel Lekas Sembuh
Oleh karena itu, kerja sama antara kedua belah pihak harus kembali digalakkan. Memang, menurut Slamet, hubungan kerja sama dalam bidang pemberantasan korupsi sudah terbentuk sejak 2012 lalu. Hanya saja, sifatnya masif.
"Tapi sekarang kami galakkan kembali. Kerja sama tersebut terfokus pada bidang pemberantasan narkoba yang melibatkan jaringan narkotika Tiongkok dan Indonesia. BNN dan NNCC saling membantu dan bertukar informasi terkait kejahatan narkoba yang melibatkan kedua negara," jelasnya.
Menurut Slamet, masalah narkoba sudah mendarah daging di Indonesia. Pemberantasannya pun tidak bisa dilakukan di dalam negeri. Pemberantasan, lanjut dia, harus dilakukan dengan memutus mata rantai perdagangan narkoba. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timor Leste Miliki Dewan Pers
Redaktur : Tim Redaksi