Wuih,Cruise Pacific Eden dengan 1500 Turis Menuju Benoa

Rabu, 12 April 2017 – 11:55 WIB
Kapal Cruise.

jpnn.com, BALI - Wisata Bahari di Bali semakin menjanjikan. Kapal Cruise Pacific Eden yang mengangkut 1.500 wisatawan menuju Pelabuhan Benoa, Bali berangkat pada Minggu (9/4) sore dari Darwin, Australia.

Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Indonesia Kementerian Pariwisata Indroyono Susilo mencatat bahwa cruise ini merupakan pelayaran yang bersejarah karena kali pertama pelayaran yang akan bersandar di Pelabuhan Benoa dan bukan lego jangkar.

BACA JUGA: Komodo dan Gadis Bali Blusukan di Jalanan Utama Paris

“Nanti 13 April, Kapal Cruise Pacific Eden milik P & O Corp-London, rencananya akan disambut Menpar Arief Yahya di Pelabuhan Benoa, di sana juga akan dilanjutkan dengan kegiatan FGD tentang Cruise Ship didalam kapal,” ujar Indroyono.

Dia juga didampingi Konsul Jenderal RI Perth Ade Sarwono, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu dan mantan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Dr Aji Sularso.

BACA JUGA: Festival Tidore Siap Bangun Museum Maritim Dunia

Indroyono menambahkan bila ini sukses, maka akan ada rencana P & O Corp-London untuk Hub di Benoa.

“Rencana itu nantinya memiliki beberapa persyaratan, tapi nanti akan disampaikan oleh President P & O Langsung ke Menpar,” ujarnya.

BACA JUGA: Menpar Dorong Citilink Terbang ke Destinasi Minim Akses

Selain itu, tambah Indroyono, Direktur Operasi P & O Corp London Mike mengatakan, route awal ke Bali ini adalah "Proyek Rugi".

“Namun P & O berani masuk karena ada prospek potensi yang besar. Perlu ada dukungan pemerintah,” tambah Indroyono yang juga mantan Menko Maritim itu.

Di hari yang sama, Tim Kemenpar juga berkunjung ke Fremantle Yacht Club Australia, yang memiliki 3.000 anggota dan 640 yachters.

Rencananya Fremantle Yacht Club akan menggelar Yacht Rally rute dengan melewati jalur Perth-Benoa-Banyuwangi.

“Jalur Benoa-Banyuwangi bergabung dengan rute Sail Sabang 2017 sebagai tuan rumah pada penyelenggaraan Sail Indonesia tahun 2017. Para yachter itu menggunakan social culture visa, dengan masa berlakunya 60 hari. Dengan begitu, yachter bisa berpetualang selama enam bulan di Indonesia,” tambah Indroyono.

Tercatat, mulai dari Minggu (9/4) Indonesia sudah memiliki lima Jalur Yacht di Indonesia.

Karena itu perlu partisipasi pemda saat kapal yacht-yacht tersebut singgah di kota-kota mereka.

Para Kadisparpov, Kadisparkab dan Kadiaparkot juga harus siap menyajikan atraksi dan pelayanan yang standar Wolrd Class kepada yachter tersebut.

“Mereka harus berperan sebagai focal point dan harus membuka nomor ponselnya kepada para yachter, sekiranya para yachters memerlukan bantuan. Kehadiran para Kadispar akan lebih meneguhkan posisi kepulauan Indonesia sebagai ‘Surga Yacht Dunia’,” ujar Indroyono.

Sebelumnya, jalur Darwin-Ambon juga akan dimulai kembali pada Juli 2017, di mana jalur tersebut akan kembali melewati Laut Banda.

Menpar Arief Yahya juga menjadikan Sail Karimata-Tanjung Pinang 2016 menjadi Kepri Gerbang Wisata Bahari Indonesia dan Kepri Marine Festival International Event.

Arief Yahya menegaskan Kepri sebagai daerah perbatasan (lintas batas) yang dekat dengan pasar Singapura.

Selain itu menetapkan Sail Karimata-Tanjung Pinang pada tahun 2016 yang menjadikan Kepri sebagai gerbang wisata bahari Indonesia dan Kepri Marine Festival International Event. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Top! Kemenpar Raih Penghargaan Prestisius di Vietnam


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemenpar  

Terpopuler