jpnn.com, JAKARTA - Mendagri Tito Karnavian menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi yang disampaikan dalam ratas lewat teleconference, Selasa (14/4) lalu.
Saat itu, Presiden Jokowi menginstruksikan jajaran kabinetnya untuk memobilisasi peran industri nasional, baik di bidang kesehatan maupun pangan menghadapi Covid-19.
BACA JUGA: Luhut Panjaitan: Saatnya Tunjukkan bahwa Kita Sungguh-sungguh
Tujuannya agar memenuhi kebutuhan nasional penanganganan virus corona COVID-19 sehingga industri nasional, khususnya UKM, tetap berproduksi, dan juga, mengurangi ketergantungan impor atas barang kebutuhan yang berhubungan dengan Covid-19.
Menindaklanjuti arahan Presiden, Mendagri Tito Karnavian menerbitkan Kepmendagri No 440-504 tentang pembentukan Gugus Tugas di lingkungan Kemendagri.
BACA JUGA: Titi Honorer K2: Apa Menunggu Mati Semua untuk Percaya Kami Benar-benar Kelaparan?
Gugus Tugas berfungsi mendata kebutuhan aneka alat kesehatan, baik yang dibutuhkan oleh rumah sakit, tenaga medis dan masyarakat seperti masker, deterjen hand sanitizer, ventilator, dan APD yang dibutuhkan oleh seluruh daerah di Indonesia.
Gugus Tugas ini juga mendata industri nasional, UKM/Mikro yang dapat memproduksi bahan kebutuhan kesehatan tersebut. Juga kebutuhan pokok masyarakat seperti pangan di data secara detail dalam jumlah dan jenis.
BACA JUGA: Update Corona 17 April 2020 Kabupaten Bogor, Memburuk, Lihat Data per Kecamatan
Pengumpulan data dilakukan secara bottom-up atau dari bawah bersumber dari 540 Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.
Atas dasar datas tersebut, Mendagri Tito melakukan rakor antara 540 Pemerintah Daerah dengan Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Pertanian serta diikuti asosiasi pengusaha seperti Apindo, Kadin, untuk mensinkronkan kebutuhan dan produksi alat kesehatan dan pangan agar terjamin aman.
Sebagai wujud kongkrit atas arahan Mendagri Tito untuk produksi bahan kesehatan, PT Wilmar Nabati Indonesia, yang terkenal sebagai produsen minyak goreng, melakukan diversifikasi dengan memproduksi deterjen handwash merek “Cheerose” dengan bahan minyak kelapa sawit
“Saya berterima kasih kepada grup Wilmar Indonesia. Deterjen pencuci tangan ini adalah salah satu alat mencegah COVID-19 karena virus ini akan mati dan hilang dari tangan kita bila dicuci dengan memakai deterjen pelarut lemak seperti ini,” kata Tito saat menerima perwakilan Wilmar, MP Tuamnggor yang menyerahkan 200 jerigen kepada Kemendagri, Jumat (17/4) di Kantor Kemendagri, Jakarta.
“Seperti arahan Presiden, ibarat perang, kita, pemerintah, masyarakat dan sektor swasta harus bekerjasama melawan serangan Covid 19 ini. Saya berharap agar pihak dunia usaha lainnya bergerak terus secara terpadu bersama dengan Pusat, Pemerintah Daerah serta UKM dan masyarakat untuk memproduksi berbagai kebutuhan kesehatan seperti masker, APD dan juga kebutuhan pangan masyarakat”, lanjut Mendagri Tito yang didampingi oleh pejabat teras seperti Dirjen Administrasi Wilayah Safrizal ZA dan Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga, Irjen Mahendrata dan Fajar serta Plt Dirjen Polpum Bachtiar saat menerima sumbangan deterjen hasil produksi PT Wilmar tersebut di depan para awak jurnalis.
“Wilmar belum pernah memproduksi deterjen. Ini produksi kami yang pertama karena ingin berpartisipasi melawan Covid19 sesuai arahan Bapak Mendagri saat kami mengikuti paparan beliau di Pemprov Sumatera Selatan 22 Maret lalu,” tandas MP Tumanggor, komisaris PT Wilmar saat penyerahan bantuan deterjen tersebut.
“Kami akan melibatkan tenaga kerja masyarakat, khususnya yang terkena PHK di dalam pengemasannya” tutup Tumanggor. (rl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo