jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para kader Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, salah satunya dengan mengoptimalkan lahan pertanian yang belum tergarap.
Mentan Amran mencontohkan rawa siap digarap yang saat ini mencapai 10 juta hektare dan tersebar di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Mentan Amran Sulaiman Kejar Target Peningkatan Produksi
Menurutnya, 10 juta hektare lahan rawa tanah mineral tersebut apabila digarap secara optimal dapat memberikan dampak besar terhadap produksi nasional.
Mentan Amran meyakini swasembada beras dapat dicapai secara cepat jika lahan rawa mendapat perhatian dari semua pihak.
BACA JUGA: Kementan Terus Perkuat Pengelolaan Sumber Daya Genetik untuk Buka Masuknya Investasi
"Saya mengajak ICMI karena sektor pertanian ini dapat membuat Indonesia menguasai dunia. Ingat kita ini harus menjadi lumbung pangan bagi negara lain dan lahan sepuluh juta hektare ini bisa disiapkan untuk generasi di masa mendatang," ujar Mentan Amran dalam acara National Leadership Camp ICMI yang digelar di Makasar, Jumat (3 /11).
Mentan Amran menegaskan Indonesia sudah saatnya mengembalikan keadaan dari importir beras dan beberapa komoditas menjadi negara ekspor pangan dunia.
BACA JUGA: Mentan Andi Amran Bakal Berikan Gaji & Tunjangan Kepada Anak Yatim Piatu
Baginya, inilah saatnya produksi nasional ditingkatkan melalui penyediaan benih, pupuk, alsintan hingga memperkuat kerja sama dan kolaborasi dengan semua pihak.
"Kita sekarang ini impor 3,5 juta ton beras dan ini angka yang sangat besar sekali. Karena itu, kita harus bekerja keras untuk meningkatkan produksi beras dalam negeri. Bagaimanapun juga kita harus bisa mengekspor pangan, terutama untuk kemanusiaan," terangnya.
Ditambahkan Mentan Amran, krisis pangan yang saat ini ada di depan mata hanya bisa diantisipasi dengan peningkatan produksi pertanian.
Dia berharap krisis yang terjadi saat ini jangan sampai berlanjut karena dapat berakibat buruk pada krisis politik yang mengarah pada kekacauan.
"Saya selalu katakan kalau krisis pangan ini terjadi maka akan menjadi krisis politik pemerintahan dan akan menjadi kesulitan bagi kita semua. Sekali lagi mari kita tingkatkan produksi pertanian," tuturnya.
Diketahui, dunia saat ini sedang dihadapkan pada krisis pangan akibat kondisi geopolitik dunia dan dampak perubahan iklim sehingga setiap negara fokus untuk menyediakan kebutuhannya masing-masing.
Sebagai informasi tambahan, dalam acara ini turut hadir di antaranya Ketua Umum ICMI Arief Satria dan sejumlah jajaran ICMI Pusat. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi