jpnn.com - JAKARTA - World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia menilai, bencana alam yang datang silih berganti belakangan ini adalah akibat kerakusan manusia. Termasuk bencana asap yang tengah menyelimuti Sumatera dan Kalimantan.
Direktur Komunikasi & Advokasi WWF Indonesia, Nyoman Iswarayoga mengatakan, kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepuasannya telah menurunkan kualitas dan kesehatan planet bumi.
BACA JUGA: Data Gereja, Pengungsi Pascarusuh Aceh Singkil 3.352 Orang, 966 di Antaranya Balita
"Keserakahan manusia memberikan tekanan yang melewati batas daya dukung lingkungan," katanya, kepada JPNN.com, Sabtu (17/10).
Belum lagi, lanjut Nyoman, jumlah penduduk bumi yang terus bertambah yang menyebabkan persaingan sesama manusia untuk mendapatkan sumber daya agar bertahan hidup.
BACA JUGA: Nasdem Minta Maaf
"Inilah yang mendorong terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim," tandasnya.
Menurut dia, fenomena perubahan iklim mendorong kehidupan di muka bumi menjadi sangat rentan terhadap ketersediaan pangan, air dan energi yang berkecukupan dan berkelanjutan.
BACA JUGA: Lihat Nih, Mobil-mobil Pak Kades yang Diduga dari Hasil Pasir Ilegal Disita
Di tengah kabut asap yang menyelimutinya sebagian kawasan di Sumatera dan Kalimantan, WWF Indonesia bersama tokoh-tokoh lintas agama, perguruan tinggi dan sejumlah komponen masyarakat mendeklarasikan SIAGA BUMI, pada Hari Perdamaian Internasional, 21 September 2015 lalu.
SIAGA BUMI akronim singkatan dari Indonesia Bergerak Menyelamatkan Bumi.
Ketua Tim Pengarah SIAGA BUMI, Din Syamsuddin mengatakan, kerusakan lingkungan hidup dan ancaman perubahan iklim adalah cerminan tantangan moral yang dihadapi saat ini.
"Saya mengajak seluruh elemen masyarakat saat ini juga bergerak melakukan perubahan untuk menyelamatkan keberlangsungan hidup di muka bumi.” (wow/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... NasDem Pasrahkan Nasib Jaksa Agung ke Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi