jpnn.com - Mantan Presiden dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan Indonesia untuk memainkan peran sentral dalam urusan global dan memimpin dialog regional dan internasional.
Hal itu disampaikan Gusmao melalui rekaman video dalam acara diskusi bertajuk Refleksi 17 Agustus: “Politik Luar Negeri Indonesia di Mata Negara Sahabat” yang diikuti dari Jakarta, Rabu.
BACA JUGA: Lewat Presidensi G20, Jokowi Buktikan Kepercayaan Dunia Terhadap Indonesia
Menurutnya, saat ini dunia tengah menghadapi perubahan, di mana situasi keamanan global tengah berkurang dan globalisasi mengalami kemunduran.
“Kita menghadapi ketidakstabilan iklim, kekurangan pangan, inflasi, persaingan geopolitik, dan perang di Afrika dan Timur Tengah,” ujarnya.
BACA JUGA: 50 Mahasiswa China Tulis Essai tentang Presidensi G20 Indonesia
Di tengah situasi yang tak menentu, ia mengatakan bahwa Indonesia perlu mengambil peran terkait hukum internasional.
“Saat ini, lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan Indonesia sebagai bangsa yang besar untuk terus berdiri tegak dan membela hukum internasional dan mempromosikan dialog antar kelompok dan negara, toleransi antar-agama dan keyakinan dan perdamaian di setiap negara,” ujarnya.
BACA JUGA: Menkeu: Presidensi G20 Dorong UMKM Indonesia Miliki Permodalan yang Luas
Dia pun menambahkan bahwa dengan ketegangan yang kian meningkat di dunia, Indonesia telah memberikan peringatan tentang persaingan senjata di kawasan.
Menurutnya, langkah Indonesia itu mengikuti sejarah bangsa dalam mempromosikan keamanan internasional.
Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), menurutnya, menjadi salah satu contoh luar biasa terkait apa yang dapat dicapai Indonesia dalam bekerja menuju pencapaian ketertiban dan keamanan global.
“Jadi, saat kita bergerak menuju dunia multikutub, kita membutuhkan Indonesia untuk memainkan peran sentral dalam urusan global dan memimpin dialog regional dan internasional,” tambahnya.
Ia pun menyampaikan suka cita karena telah melihat Indonesia mengambil peran tersebut, tak hanya dengan ASEAN dan PBB namun juga dalam presidensinya di G20. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif