Xiaomi Bawa Rekanannya Bangun Pabrik di Batam

Selasa, 08 Mei 2018 – 03:04 WIB
Xiaomi. Foto: Official Xiaomi

jpnn.com, BATAM - Xiaomi mulai menancapkan kukunya di Batam, Kepulauan Riau. Setelah memantapkan diri bermitra dengan PT Satnusa Persada, pabrikan smartphone Tiongkok ini berupaya mengajak 24 perusahaan rantai pasoknya untuk membuka pabrik di Batam.

Head of Xiaomi South Pacific Region and Xiaomi Indonesia Country Manager Steven Shi mengatakan Pasar Indonesia sangat menjanjikan bagi Xiaomi. Makanya Xiaomi bersedia membawa segala perangkat teknologinya untuk membangun kerajaan bisnis di Batam.

BACA JUGA: BKPM Pede Target Investasi Rp 765 Triliun Tercapai

"Kami ingin dorong investasi di Indonesia lebih baik lagi melalui transfer teknologi secara terus menerus. Target kami adalah para pengguna setia Xiaomi. Dan melalui ini ingin berikan yang terbaik ke Indonesia lewat smartphone dengan harga terjangkau," katanya saat Press Conference usai acara Supplier Investment Summit di Hotel Radisson, Senin (7/5).

24 perusahaan rantai pasok tersebut diajak untuk mengembangkan bisnis Xiaomi di Batam. Sebelum melihat minatnya, BP Batam sebagai pengelola kawasan investasi akan memperkenalkan kawasan perdagangan bebas Batam berikut keuntungan yang diperoleh jika bersedia investasi disini.

BACA JUGA: BP Batam: Baru Nongsa Digital Park Paling Siap Jadi KEK

"24 perusahaan ini berasal dari China dan merupakan yang terbaik. Xiaomi sangat mementingkan kualitas kontrol ketat sehingga 24 perusahaan ini adalah kelas dunia," ungkapnya.

Untuk tahap awal ini masih bersifat penjajakan. Dan berikutnya adalah tahap negosiasi lebih lanjut. Namun Steven menegaskan jika 24 perusahaan ini berkembang di Batam, maka akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan local branded yang lebih berkelas bagi Xiaomi.

BACA JUGA: Pengusaha Tolak Transformasi Batam dari Era FTZ ke KEK

Senada dengan Stepen, Deputi II BP Batam Yusmar Anggadinata mengatakan keingingan Xiaomi tersebut selaras dengan keinginan BP Batam yang ingin membangun Batam sebagai pusat logistik.

"Kita butuh investasi, mereka mau bentuk rantai pasok. Jika bisa buat di Batam, maka investasinya bisa mencapai 315 juta Dolar Amerika dan rekrut karyawan dari 10 ribu hingga 50 ribu karyawan," jelasnya.

Kombinasi antara BP Batam dengan Xiaomi dan Satnusa sangat tepat. Karena dalam tempo panjang, pengembangan industri smartphone ini bisa dikembangkan menuju industri-industri lain seperti industri penunjang smartphone, industri komponen smarphone dan industri semikonduktor.

"Makanya kita tengah bangun ekosistem rantai pasokan dengan mempersiapkan infrastrukturnya. Maka nanti industri hulu akan datang dengan sendirinya," ucapnya.

Dan Pemilik Satnusa Persada Abidin Hasibuan sangat mengapresiasi sekali niat Xiaomi yang membuka peluang pengembangan industri smartphone di Indonesia.

"Dengan begini biayanya bisa lebih kompetitif. Memang saat ini untuk bahan bakunya masih impor. Namun jika buat rantai pasok disini, biaya bisa lebih murah," katanya.

Abidin menegaskan targetnya jika kerjasama ini berjalan nanti akan memproduksi 6 juta unit smartphone."Mengapa harus impor, kalau bisa buat dalam negeri," pungkasnya.(leo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demo Buruh Bikin Banyak Perusahaan Hengkang dari Batam


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
investasi   Xiaomi  

Terpopuler