XL Axiata & Smartfren Merger, Meutya Hafid Mengaku Belum Tahu

Kamis, 12 Desember 2024 – 00:10 WIB
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid merespons mengenai operator seluler XL Axiata dan Smartfren melakukan merger. ilustrasi. Foto : Ricardo/JPNN

jpnn.com, YOGYAKARTA - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid merespons mengenai operator seluler XL Axiata dan Smartfren melakukan merger.

Meutya mengaku belum mengetahui antara XL Axiata dan Smartfren bergabung.

BACA JUGA: XL Axiata Gelar Donor Darah di 5 Kota Sumatera Secara Serentak

Sebab, kata dia, belum ada permohonan resmi yang diajukan kedua operator ke pada pemerintah.

“Jadi, kami belum tahu karena belum melapor secara resmi keduanya. Jadi, kami sifatnya menunggu sebagai penghulu untuk mempersatukan. Kurang lebih seperti itu peran Kemkomdigi,” ujar Meutya di Yogyakarta, Rabu.

BACA JUGA: XL Axiata Perkuat Jaringan di 3 Jalur Penyeberangan Laut, Internet Makin Cepat

Namun, dirinya mengatakan Kementerian Komdigi tetap mendukung apabila kedua perusahaan ingin melakukan merger untuk menjaga iklim kompetisi industri telekomunikasi sehat.

“Tapi saat ini belum ada secara resmi menyampaikan bahwa akan ada pernikahan di antara keduanya secara resmi,” ungkap Meutya.

BACA JUGA: Smartfren Buka Suara soal Kasus Peretasan Server Pulsa

Sebelumnya, terkait merger XL Axiata dan Smartfren diumumkan bahwa PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), dan PT Smart Telcom (SmartTel) telah mencapai kesepakatan definitif untuk melakukan merger dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp 104 triliun atau 6,5 miliar dolar AS.

Merger tersebut menggabungkan dua entitas yang akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia.

XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang mampu mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan, sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.

XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan menggabungkan diri menjadi bagian dari XLSmart.

Sebelumnya, Selasa (10/12), Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyebut langkah merger operator seluler XL Axiata dan Smartfren Telecom sebagai suatu keniscayaan.

"Kita tahu kan industri telko ini makin saturated istilahnya, makin jenuh, ruang pertumbuhannya juga makin kecil, jadi saya kira tindakan merger itu sudah satu keniscayaan," kata Nezar di Yogyakarta, Selasa (10/12) malam.

Nezar mengemukakan bahwa langkah merger kedua operator seluler tersebut berpotensi mendatangkan iklim kompetisi yang lebih sehat dalam industri telekomunikasi.

Kementerian Komunikasi dan Digital, dia mengatakan, akan memastikan semua operator seluler melakukan kegiatan operasional sesuai ketentuan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Smartfren Hadirkan Paket Data Unlimited, Harga Mulai Rp 9 Ribu


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler