jpnn.com - SURABAYA - Operator telekomunikasi XL Axiata masih mengkaji implementasi 4G LTE. Apalagi Kementerian Komunikasi dan Informatika belum membuat kebijakan mengenai penyelenggaraan jaringan mobile generasi keempat itu.
Deputy Chief Commerce Officer XL East Region dan North Region Kencono Wibowo mengatakan belum bisa memastikan posisi XL di industri telekomunikasi terkait implementasi LTE. Berdasar pengalaman di berbagai negara yang sudah menerapkan 4G, ternyata penggunaannya tidak maksimal.
BACA JUGA: Alasan BRI Buka Kantor Cabang di Pelosok
"Mengenai LTE, kita sudah melakukan trial di Bali pada akhir tahun lalu. Sedangkan keseluruhan sudah ada 22 titik. Tapi, kita belum tentukan posisi XL seperti apa. Benchmarking di negara yang menerapkan LTE, sebagian besar kebutuhan data tidak perlu pakai LTE. 3G sudah cukup," ujar dia kemarin (3/9).
Menurut ia, kalaupun XL sudah mempersiapkan diri, itu tidak lebih supaya pelanggan bisa merasakan kecepatan jaringan LTE.
BACA JUGA: Setelah Mati Suri, Perusahaan BUMN Ini Bisa Ekspor 400 Ton Ikan
"Selain itu dengan menyiapkan diri, dari sisi teknologi menunjukkan XL tidak ketinggalan," tandas dia.
Ditambah tidak mudah untuk melaksanakan LTE, ada kendala yang harus dihadapi, yakni ketersediaan handset dan perilaku pengguna.
BACA JUGA: Kenaikan Lanjutan Bisa ke Level Tertinggi
XL sendiri terus memperkuat jaringan 3G untuk mendukung akses data. Belum lama ini, pihaknya sudah melakukan modernisasi jaringan untuk meningkatkan kualitas data. Nilai investasi yang digelontorkan juga tidak sedikit. "Apalagi, investasi di 3G belum kembali modal," ungkapnya.
Pjs VP XL East Region Deasy Sari Dewi menambahkan, sejauh ini modernisasi jaringan yang dilakukan bisa mendorong pertumbuhan revenue. Selama ini, pihaknya sudah melakukan perbaikan kualitas hingga quality campaign untuk data. Dampaknya, paket internet unlimited menjadi best seller di kalangan pelanggan.
"Secara per bulan hingga Juli lalu, pertumbuhan revenue sebesar 2,1 persen atau total 14 persen. Kontribusi data sudah di atas 30 persen, sisanya voice dan SMS. Untuk SMS berkurang, karena sebagian besar pindah ke data seperti memakai aplikasi BBM. Sedangkan untuk voice cenderung stabil," jelasnya. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kinerja Perbankan Nasional Terbaik di Regional
Redaktur : Tim Redaksi