Ya Ampun! Karyawan Dihantam Lift, Kepalanya Putus

Sabtu, 19 Maret 2016 – 00:44 WIB
Badan dan kepala korban yang sudah terpisah. Foto: Padang Ekspres/JPG

jpnn.com - PADANG – Kecelakaan kerja dialami Syofiarman, 32, karyawan PT Teluk Luas, Jalan Bypass Lubuakbagaluang, Padang, Sumbar. 

Syofiarman tewas menggenaskan ditimpa lift pengangkat karet Kamis (17/3) malam pukul 22.00. Kepala korban terputus ditimpa lift yang datang dari lantai 6 gedung tempat penjemuran karet. Kepala korban menggelinding ke lantai dasar dari lantai satu ruang penjemuran karet.

BACA JUGA: Keren, Bandara Juwata Kualitasnya Sudah TOP

Sontak, aktivitas kerja pabrik langsung terhenti. Semua karyawan yang sedang tugas malam terkejut. 

Informasi yang dihimpun Padang Ekspres (Jawa Pos Group), ketika itu korban yang merupakan warga Pauh itu sedang beraktivitas di lantai satu gedung penjemuran. 

BACA JUGA: Bupati Bener Meriah Ditahan KPK, Kemendagri Segera Tunjuk Plt

Tiba-tiba saja dia melongokkan kepala ke dalam lorong lift. Di saat bersamaan, lift meluncur dari lantai empat menuju ke lantai dasar. Lift tersebut menghantam kepala korban yang saat itu berada di lantai satu. Kuatnya hantaman yang menimpa kepala korban meneyebabkan separuh kepalanya putus dan jatuh ke lantai dasar.

Darah segar pun berceceran di lantai. Korban langsung meninggal dunia di tempat. Beberapa jam kemudian tim identifikasi dari Polresta Padang dan Jajaran Reskrim Polsek Lubukbagaluang (Lubeg) dipimpin Kapolsek Lubeg Kompol Aljufri langsung menuju ke tempat kejadian peristiwa dan mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi.

BACA JUGA: Politikus Golkar Imbau Pimpinan Ponpes Waspada Narkoba

“Kecelakaan terjadi pukul 22.00 tadi malam. Korban tidak menyadari lift turun dari lantai empat dan langsung menimpa kepalanya,” kata kapolsek didampingi Kanit Reskrim Iptu Nasirwan di lokasi kejadian.

Aljufri menambahkan, saat kepala korban jatuh ke lantai dasar (basement), tubuh korban tetap berada di lantai satu. Melihat kondisi itu rekan kerja korban sesama shift malam langsung histeris dan tak bisa berbuat apa-apa. 

Setelah polisi melakukan identifikasi, jenazah korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi. 

“Kita sudah menyerahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Sementara penyebab kejadian ini masih kita selidiki,” lanjut Kapolsek.

Direktur Utama PT Teluk Luas, Johan, berjanji akan membenahi sistem keamanan pekerja setelah kejadian tersebut. Ia menyebut, sudah ada aturan tidak dibenarkan pekerja memasuki area lift saat lift sedang beroperasi.

“Kejadian ini murni kecelakaan kerja. Sebab ada aturan dilarang melihat ke bawah melalui lorong lift. Ke depannya, perusahaan akan meningkatkan pengamanaan serta aturan di dalam pabrik,” ucap Johan.

Johan menyebutkan, korban merupakan pekerja penjemur karet. Korban mulai bertugas pukul 15.00 sampai 23.00. “Kita masih memintai keterangan dari pekerja lainnya yang satu shift. Untuk penyelidikan kasus, kami menyerahkan kepada polisi,” tandasnya. 

Sementara itu, saksi mata yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, ia bersama korban masuk kerja pukul 15.00 dan bertugas di tempat penjemuran. Sekitar pukul 22.00, dia mendengar ada teriakan dan suaranya langsung hilang. Perasaannya tak enak, dia pun langsung melihat korban dan kaget melihat kepala korban sudah putus. Sementara tangannya masih tersangkut di dinding besi.

“Posisi saya sekitar 50 meter dari korban. Karena mendengar teriakan, saya melihatnya, ternyata kondisinya menggenaskan, kepalanya sudah tak ada. Saya langsung lari dan memberi tahu kawan lainnya,” ujar karyawan yang minta namanya tidak dituliskan itu.

Sepupu korban, Def, 34, mengatakan, setelah ia mendapat kabar dari salah satu karyawan dan langsung menuju PT Teluk Luas. Saat sampai d TKP, ia mendapati sepupunya itu sudah tak bernyawa. 

“Kami berharap kepada pihak perusahaan untuk bertanggungjawab atas musibah ini. Saya melihat di gedung tersebut minim penerangan,” ujarnya. (cr2/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga, Pendukung La Nyalla Serang Rumah Kajati Jatim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler