Ya Ampuuun, Murid SD Belajar di Kelas Tanpa Meja Kursi

Jumat, 27 Oktober 2017 – 05:03 WIB
Siswa SD sedang belajar di kelas. Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Sudah tiga tahun ini, siswa kelas dua SD 002 Waru, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, belajar beralaskan lantai.

Murid harus belajar dengan cara lesehan akibat pihak sekolah tidak mampu menyediakan meja dan kursi.

BACA JUGA: Kisah Tragis Siswa SMP Gara-Gara Nilai Ujian Turun

Kepala SD 002 Waru Poniyah mengungkapkan, kekurangan meja dan kursi itu sudah terjadi sejak ruang kelas dua selesai dibangun pada 2015.

Ruang kelas sudah rampung, namun Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora) PPU tidak menganggarkan pengadaan kursi dan meja.

BACA JUGA: Kena Razia TNI, Pasangan di Bawah Umur Ngaku Sudah Nikah

Akibatnya, 28 orang murid kelas dua terpaksa lesehan saat belajar. “Sudah sering kami usulkan ke Disdikpora. Tetapi, alasannya sedang defisit anggaran,” keluh dia.

Dari tiga belas rombongan belajar (rombel) di sekolah ini, hanya tiga rombel yang bisa menikmati meja dan kursi yang memadai.

BACA JUGA: Berharap Kali Ini PDIP Usung Kader Sendiri

Selain ruang kelas dua yang tidak memiliki meja dan kursi, ada enam rombel lagi yang membutuhkan perlengkapan baru. Selama ini, pihak sekolah hanya melakukan daur ulang terhadap mebel yang kondisinya rusak berat.

“Kami juga tidak bisa serta-merta meminta bantuan kepada masyarakat. Dari pihak sekolah mungkin bisa. Dalam setahun, cuma bisa mencicil lima meja-kursi,” kata Poniyah.

Beberapa orangtua siswa kelas dua sering mengeluhkan anak mereka belajar tanpa meja dan kursi itu. Namun, keluhan tersebut hanya sampai ke telinga Poniyah.

Dia pun memberikan pengertian kepada para orangtua agar tidak menyampaikan keluhan tersebut ke Disdikpora PPU. “Karena sepakat dengan orangtua murid sehingga ada anak membawa ambal untuk duduk,” ucapnya.

Poniyah sudah berupaya mencari meja dan kursi yang tidak digunakan di sekolah lain hingga ke Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam. Namun, tidak ada kursi dan meja yang tersisa.

“Pihak Disdikpora sudah pernah datang kemari. Dalam waktu dekat, katanya, akan diupayakan kursi itu ada,” tuturnya.

Kepala Disdikpora PPU Marjani mengatakan, pengadaan meja dan kursi untuk sekolah yang ada di PPU dalam proses lelang menggunakan katalog elektronik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Lantas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim mengalokasikan Rp 2 miliar untuk dua ribu meja dan kursi di PPU. “Ada enam sekolah yang akan dapat, termasuk SD 002 Waru,” ucap Marjani.

Disebutkan, awal Desember 2017, mebel yang diperlukan diharapkan tiba di PPU. Tambahan 2 ribu unit itu akan mengurangi jumlah kekurangan meja dan kursi.

“Sebetulnya, untuk SD dan SMP diperlukan sebanyak 4.500 unit mebel. Jadi, masih kurang 2.500 unit lagi. Kemungkinan bisa bertambah lagi karena meja dan kursi terus digunakan,” tambahnya. (*/kip/san/k11)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler