Ya, Demi Memperkuat Posisi Kemendagri

Rabu, 03 Februari 2016 – 12:17 WIB
Bahtiar Baharudin (paling kiri) saat memandi acara sosialisasi RPP pemerintahan umum di Malang. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - RAUT wajahnya selalu segar, tersirat selalu ada optimisme. Tapi, Senin (25/1) malam, Bahtiar Baharudin tepar. Kabag Perundang-undangan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum) itu tidak keluar kamar dari sebuah hotel di Malang.

“Pak Bahtiar kecapekan, mau istirahat,” ujar seorang stafnya, malam itu. Ya, hari itu rombongan kecil dari Ditjen Polpum Kemendagri sudah tiba di Malang, untuk acara sosialisasi dan uji publik Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang pelaksanaan pemerintahan umum, esok harinya.

BACA JUGA: Johan Budi Pastikan Revisi UU Hanya untuk Perkuat KPK

Bahtiar merupakan sosok penting di balik perumusan RPP, yang merupakan amanat pasal 25 UU Pemda itu. Alumni Insititut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) itu nyaris waktunya tersisa untuk menggodok RPP yang ditargetkan disahkan Maret mendatang itu.

Jangan berharap ruang kerja pria bergelar doktor itu sepi tatkala hari sudah senja. Di ruang kerjanya, ditemani sejumlah staf, Bahtiar sudah biasa pulang malam. Bahkan tatkala para stafnya satu per satu pamitan, dia masih kerja . Pernah suatu saat JPNN menemaninya, ketika gedung kemendagri sudah sepi.

BACA JUGA: Lagi, KPK Garap Saksi untuk RJ Lino

Sebelumnya, saat masih menjadi Kasubdit Ormas, Bahtiar juga yang terlibat aktif dalam perumusan UU Organisasi Kemasyarakatan, UU Nomor 17 Tahun 2013. Kini, di jabatannya yang baru itu, dia lagi-lagi berkutat dalam penyusunan regulasi penting. Yakni RPP pelaksanaan pemerintahan umum, yang akan menjadi payung hukum pengalihan Badan Kesbangpol provinsi dan kabupaten/kota menjadi instansi vertikal, di bawah kemendagri.

“PP ini sangat penting karena akan memperkuat posisi kemendagri sebagai poros pemerintahan dalam negeri, seperti yang disampaikan Pak Mendagri,” ujar Bahtiar, malam itu.

BACA JUGA: Kader Desak Nurdin Khalid Serahkan Kursi Ketua DPD

Mirip seperti ketika menyusun UU Ormas, kali ini Bahtiar juga tak segan minta masukan dari berbagai kalangan, terutama akademisi, termasuk juga wartawan. Luasnya jaringan Bahtiar, yang sudah terbangun sejak menjadi kasubdit ormas, tampaknya menjadi tambahan modal baginya dalam menyusun RPP pelaksanaan pemerintahan umum.

“Masukan dari banyak kalangan sangat penting agar begitu PP ini nanti disahkan bisa mendapat dukungan seluruh pihak sehingga  bisa langsung operasional,” kata Bahtiar.

Begitulah hari-hari Bahtiar belakangan ini. Sibuk, super sibuk. Capek? Ya manusiawi. Tapi tampaknya, di hotel di Malang, malam itu, dia sekadar sejenak memejamkan mata.

Paginya, 26 Januari 2016, dengan bahasa lugas, tata kalimat yang tersusun enak, Bahtiar memandu acara sosialisasi RPP tersebut. Ruangan penuh, kursi sesak, diduduki para Kaban Kesbangpol se-provinsi Jawa Timur, Sumatera, Bali, Jakarta, dan beberapa daerah lain. Dia pintar merangsang hadirin meluapkan aspirasinya, secara gamblang, terbuka.

Balik di Jakarta sehari, Kamis malam, 28 Januari, dia sudah terbang ke Makassar. Esoknya, kembali dia mamandu acara sosialisasi RPP tersebut. Dasar hukum perlunya RPP itu disusun dipaparkan. Pentingnya tugas mengawal empat konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara harus berada dalam satu garis komando, dijelaskan dengan enak.

Ya, di kementerian yang dipimpin Mas Tjahjo itu, banyak birokrat cerdas, serius menjalankan tugas. Bahtiar adalah salah satunya. Sosok pekerja yang agak susah dimintai komentar untuk diberitakan.

“Jangan saya, tanya Pak Menteri saja, Pak Dirjen, atau Pak Ses saja (Sekretaris Ditjen Polpum Budi Prasetyo, red),” kilahnya, dalam berbagai kesempatan bertemu jurnalis.  Hanya beberapa kali saja dia menyampaikan keterangan untuk dijadikan berita. Itu pun setelah dirayu wartawan…(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AL – Kemenparekraf Jalin Kerja Sama Sadar Wisata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler