jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) telah mengedukasi tentang gizi kepada lebih dari 10 ribu masyarakat di 30 provinsi di seluruh Indonesia.
Edukasi gizi yang diberikan khususnya mengenai kandungan gizi susu kental manis dan dampaknya bila dikonsumsi oleh balita.
BACA JUGA: Pria Ini Diciduk Polisi Lantaran Kambing yang Dipikulnya, Oh Ternyata
Kegiatan ini juga merupakan hasil kerja sama antara YAICI, PP Muslimat NU, Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, Ketua Umum Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI), dan Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat Indonesia (KOPMAS).
Ketua Umum HIMPAUDI Netti Herawati mengatakan, edukasi gizi ini diberikan sebagai upaya penurunan stunting. Namun untuk tanggungjawab terbesar dalam menurunkan stunting adalah milik pemerintah.
BACA JUGA: Pesan Khusus Shin Tae Yong untuk Anak Asuhnya Jelang Timnas Indonesia vs Malaysia
“Tetap tanggung jawab untuk peningkatan literasi gizi masyarakat ini ada di pemerintah, oleh karena itu yang diharapkan ke depannya adalah bagaimana kolaborasi pemerintah dengan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi masalah ini,” jelas Netti dalam keterangannya, Sabtu (18/12).
Sementara itu, Ketua Majelis Kesehatan PP 'Aisyiyah Chairunnisa menuturkan, PP Aisyiyah akan terus melakukan edukasi gizi khususnya mengenai penggunaan susu kental manis.
BACA JUGA: YAICI dan MKPP Aisyiyah Minta Masyarakat Kurangi Konsumsi SKM, nih Alasannya
Apalagi setelah diteliti, terdapat potensi kejadian stunting pada anak yang mengonsumsi susu kental manis.
“Kami juga melakukan penelitian terhadap konsumsi susu kental manis oleh ibu hamil dengan balita, ternyata hasil penelitian banyak sekali ibu-ibu yang mengatakan dan mengkonsumsi susu kental manis. Ini bukti bahwa literasi gizi dan konsumsi susu kental manis pada balita ini perlu menjadi concern bersama,” kata dia.
Ketua Harian YAICI Arif Hidayat menambahkan, YAICI meneliti konsumsi pada ibu hamil pada tahun ini, dan hasilnya cukup mengagetkan karena 71 persen ibu mengonsumsi SKM sebagai asupan gizi selama hamil.
Sebanyak 60,6 persen ibu mengonsumsi SKM dengan 3-6 takaran sendok. Oleh karena itu YAICI akan terus memberikan edukasi gizi dan juga advokasi mengenai susu kental manis.
“Karena itu kami telah menyiapkan rencana program edukasi termasuk melanjutkan pilot project edukasi makanan bergizi dan bahaya penggunaan susu kental manis melalui penerapan G21H dan Mindful Parenting,” jelas Arif. (mcr4/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Budi
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi