Yakin Nilai Keselamatan Penerbangan Indonesia Bisa Melejit

Rabu, 18 Oktober 2017 – 19:53 WIB
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) pada pertengahan Oktober lalu melakukan Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP) atau audit keselamatan penerbangan di Indonesia.

Audit secara langsung atau proses ICVM (ICAO Coordinated Validation Mission) ini dilakukan setelah melakukan audit dokumen pada September 2017 lalu.

BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Minta Dirjen Perhubungan Udara Dicopot

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menjelaskan, ada delapan area yang menjadi fokus ICVM dari ICAO, yaitu Legislation (LEG), Organization (ORG), Personnel Licensing (PEL), Airworthiness (AIR), Operations (OPS), Air Navigation (ANS), Aircraft Investigation (AIG) dan Aerodromes (AGA).

Menanggapi hal tersebut, Agus optimistis akan mencapai pemenuhan terhadap protocol keselamatan penerbangan Indonesia dan mendapatkan poin penilaian di atas rata-rata dunia.

BACA JUGA: Lolos Audit, Airasia Diingatkan Dirjen Udara

Keyakinan Agus ini bukan tanpa alasan, mengingat langkah-langkah perbaikan yang sudah dilakukan oleh jajaran Ditjen Perhubungan Udara sejak awal 2017 lalu hingga saat ini.

"Pada tahap off site, hingga 10 September lalu kami sudah berhasil memenuhi 417 (hampir 100 persen) temuan atau finding Protocol Questions (PQs) yang ada pada tahun sebelumnya. Hasilnya telah dikirimkan oleh NCMC (National Continous Monitoring Coordinator) pada ICAO HQ melalui OLF (Online Frame Work) CMA," jelasnya.

BACA JUGA: 4 Rute Kalstar Aviation Dibekukan

"Untuk itulah saya optimistis hasil dari on site juga akan tinggi karena apa yang kami laporkan sama dengan apa yang kami kerjakan (onsite)," imbuh Agus.

ICAO telah beberapa kali melakukan audit USOAP kepada Indonesia pada beberapa tahun sebelumnya dengan hasil kurang bagus.

Pada 2007, hasil audit ICAO hanya compliance 54,95 persen, kemudian pada 2014, hasil audit ICAO turun menjadi 45,33 persen.

Selanjutnya pada 2016 hasilnya naik 51,41 persen. Hanya saja skor compliance tersebut sayangnya masih di bawah rata-rata dunia dengan passing grade sekitar 64,71 persen.

Namun Agus mengaku tak gentar dengan sejarah perfomansi penerbangan tersebut.

"Hal ini justru menjadi cambuk yang mendorong kami jajaran Ditjen Perhubungan Udara untuk berbuat lebih baik lagi sehingga hasil audit keselamatannya melejit tembus di atas rata-rata nilai dunia internasional," tandas pria yang menjabat sebagai dirjen udara sejak Februari 2017 lalu.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Data Rute Penerbangan Internasional Tersibuk di Dunia


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler