jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko widodo dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto diyakini mampu meyakinkan pendukung masing-masing, jika keduanya maju berpasangan di Pilpres 2019 mendatang. Jokowi sebagai calon presiden dan Prabowo sebagai calon wakil presiden.
Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe meyakini hal tersebut berdasarkan hasil pengamatan melihat karakter pendukung keduanya.
BACA JUGA: Nih, Kejutan-kejutan Berpotensi Muncul di Pilpres 2019
Pendukung Prabowo secara garis besar merupakan masyarakat yang menginginkan sosok pemimpin yang tegas dan berwibawa.
Mereka menilai karakter tersebut dimiliki tokoh-tokoh yang berasal dari militer. Sementara pendukung Jokowi, menginginkan pemimpin yang benar-benar bekerja, turun langsung ke masyarakat.
BACA JUGA: AHY: Muka Ketemu Muka, Hati Ketemu Hati
Dua karakter ini sebenarnya tidak jauh beda. Karena sama-sama menginginkan pemimpin mampu membawa perubahan bagi Indonesia.
"Di sinilah peran keduanya sangat dibutuhkan. Jokowi saya kira mampu meyakinkan pemilihnya dengan pertimbangan-pertimbangan strategis politik ke depan. Demikian juga dengan Prabowo, saya rasa juga tidak sulit meyakinkan pemilihya," ujar Ramses kepada JPNN, Sabtu (17/2).
BACA JUGA: Tak Mungkin Prabowo Mau jadi Wakil Jokowi di Pilpres 2019
Pengajar di Universitas Mercu Buana ini mengakui, terbuka peluang pemilih bakal mengalihkan dukungan ke pasangan capres lain, jika Jokowi-Prabowo maju berpasangan. Namun persentasenya kemungkinan sangat kecil.
"Mungkin hanya sekitar 5-10 persen (mengalihkan dukungan,red) terutama dari pendukung Prabowo. Itu sangat kecil, karena mereka tentu meyakini Prabowo punya peluang maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024, bila skenario Jokowi-Prabowo benar-benar terjadi," pungkas Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masa Prabowo Subianto Tak Maju di Pilpres 2019?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang