jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi dinilai telah mengambil langkah berani memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Langkah berani itu semakin meneguhkan komitmen Jokowi mewujudkan harapan Bung Karno.
Langkah berani dinilai diambil dengan perhitungan yang sangat matang, demi Indonesia yang lebih baik.
BACA JUGA: Lihat, Warga Dayak Paser Gelar Ritual Adat Dukung Pemindahan Ibu Kota
"Saya kira Jokowi bakal meninggalkan legacy tanpa beban terkait kebijakannya memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur," ujar pengamat komunikasi politik Ari Junaedi kepada JPNN, Rabu (28/8).
Ada sejumlah alasan yang mendasari pengajar di Universitas Indonesia ini memaparkan pandangannya. Antara lain, kebijakan pemindahan ibu kota tidak akan menyandera Jokowi di Pilpres 2024. Mantan gubernur DKI Jakarta itu dipastikan tidak lagi dapat maju karena telah menjabat dua periode.
BACA JUGA: MenPAN-RB: PNS Akan Lebih Bahagia Hidup di Ibu Kota Baru
"Saya kira dari sisi politik, risiko kebijakan pemindahan ibu kota itu juga sangat minimal. Jokowi kan tidak bisa maju lagi di Pilpres 2024," ucapnya.
Pembimbing disertasi pada program pascasarjana Universitas Padjajaran ini juga meyakini Jokowi tidak akan mewarisi beban kepada penggantinya kelak.
BACA JUGA: Fadli Zon Khawatir Pindah Ibu Kota Seperti Nasib Mobil Esemka
BACA JUGA: Lihat, Warga Dayak Paser Gelar Ritual Adat Dukung Pemindahan Ibu Kota
Paling tidak terkait pendanaan bagi pembangunan ibu kota yang baru, dikaji secara matang sehingga dapat diselesaikan hingga periode kepemimpinan Jokowi berakhir.
"Saya optimistis tidak akan meninggalkan beban karena semua ditangani dengan baik, mengingat pendanaan sudah diproyeksikan di era Jokowi," pungkas Ari. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saran Setya Novanto untuk Jokowi soal Pemindahan Ibu Kota
Redaktur & Reporter : Ken Girsang