Yakin SBY tak Bayar Uang Muka Mobil Harrier Anas

Sabtu, 22 Maret 2014 – 13:45 WIB
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Hayono Isman. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Hayono Isman menyatakan, tidak mungkin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membayar uang muka pembelian mobil Toyota Harrier mantan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum.

Apalagi, lanjut Hayono, SBY membayarkan uang muka dengan alasan menghargai Anas karena telah berjasa dalam pemilihan presiden dan pemilihan legislatif.

BACA JUGA: Megawati Kunjungi Puri Tempat Bung Karno Nikmati Seni

"Saya pikir tidak benar, tidak dapat dibayangkan apabila beliau menghargai kepada orang yang berjasa, karena jutaan kader musti dibayar oleh beliau. Itu tidak benar," kata Hayono usai diskusi di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu (22/3).

Menurut Hayono, Anas kalau mempunyai bukti sumbangan sebaiknya disampaikan saja ke KPK. Tidak hanya menyampaikan kepada media.

BACA JUGA: Potensi Kecurangan Pemilu Diyakini Kecil

"Sebelum itu belum mendapat konfirmasi dari KPK, menurut saya itu tidak benar, karena menurut saya sebagai pemenangan beliau 2004-2009 tidak mendapatkan seperserpun dari beliau dan tidak diharapkan dibayar, karena itu adalah tugas kita sebagai kader partai pendukung Pak SBY sebagai presiden," ujar Hayono.

Sebelumnya, Anas menyampaikan data hasil audit akuntan independen mengenai penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Pemilihan Presiden (pilpres) tahun 2009 kepada KPK. Namun demikian Anas tidak menyebut dana kampanye Pilpres siapa yang dilaporkannya. Menurutnya, dari data itu tampak bahwa daftar penyumbang baik perseorangan atau korporasi totalnya Rp 232 miliar.

BACA JUGA: Kampanye Pelibatan Anak Marak, Bawaslu tak Sekeren Namanya

Anas menyatakan, ada sebagian data penyumbang perseorangan dan korporasi yang sesungguhnya tidak menyumbang tapi hanya dipakai namanya saja. Karenanya laporan itu layak untuk diselidiki. Menurutnya, tugas KPK kalau mau menyelidiki apakah itu ada kaitannya dengan kasus Bank Century atau tidak.

Begitu disinggung apakah dana itu terkait dana Century, Hayono menyerahkan kepada KPK untuk membuktikannya. Namun, ia berharap itu tidak benar.

"Benar atau tidaknya kita serahkan semuanya kepada KPK, biarlah KPK yang menjalankan masalah itu. Menurut saya itu sudah di wilayah KPK. Kalau menurut saya inginnya tidak benar, dan saya kok yakin tidak bnar, tetapi biarlah proses hukum yang menentukan benar atau tidaknya," tandas Hayono.

Seperti diberitakan, Pengacara Anas, Firman Wijaya menyatakan, pemberian uang muka untuk pembelian mobil Toyota Harrier berasal dar SBY. Menurut Firman, pemberian uang itu dilakukan secara tunai. Meski begitu dia tidak menjelaskan berapa jumlah uang yang diberikan.

Firman menyatakan, SBY membayarkan uang muka Harier sebagai bentuk terimakasihnya kepada Anas. Sebab, suami Athiyyah Laila itu sudah berjuang dalam pileg dan pilpres. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar: Kembali ke Orde Baru Keinginan Rakyat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler