Yakini @lisaboedi Hina Bali, Ni Luh Djelantik Pengin Lisa Marlina Dijerat Polisi

Selasa, 30 Juli 2019 – 06:46 WIB
Ni Luh Djelantik (tengah) di Ditreskrimsus Polda Bali, Senin (29/7). Foto: Marcel Pampurs/Radar Bali

jpnn.com, DENPASAR - Desainer Bali Ni Luh Djelantik terus berupaya memerkarakan Lisa Marlina selaku pemilik akun @lisaboedi di Twitter. Djelantik menganggap unggahan Lisa di media sosial telah menghina masyarakat Bali.

Untuk itu pula Djelantik mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali, Senin (29/7) sore. Dengan didampingi Daniar Trisasongko selaku kuasa hukum, Djelantik datang untuk memberikan keterangan sekaligus memperkuat laporannya.

BACA JUGA: Strategi Penguin Indonesia Dorong Kemajuan Petani Muda Bali

"Hari ini (29/7) untuk mempertajam dan besok (30/7) saksi akan diperiksa oleh penyidik," kata Djelantik kepada awak media.
Lebih lanjut Djelantik menjelaskan, penyidik akan memeriksa dua saksi warga Bali. Kedua saksi itu yang mengetahui unggahan Lisa di medsos.

Sebelumnya akun @lisaboedi membuat heboh pengguna Twitter. Penyebabnya adalah unggahannya yang menyebut di Bali tidak ada pelecehan seksual karena yang dilecehkan senang-senang saja.

BACA JUGA: Sudah ada 9 Maskapai Asing yang Ingin Terbang ke Bali

Djelantik mengatakan, Lisa memang sudah menghubunginya melalui WhatsApp guna meminta maaf. Menurutnya, permintaan maaf itu tak hanya sekali.

Selain itu, Djelantik juga mengaku dihubungi kerabat Lisa di Bali. Tujuannya juga untuk meminta maaf.

BACA JUGA: Melamun di Pinggir Pantai, Wisatawan Asal Vietnam Digulung Ombak

Namun, Djelantik menegaskan bahwa persoalan itu sudah bergulir di ranah hukum. “Kan saya bukan pihak berwenang yang menilai, makanya saya serahkan ke pihak berwenang (polisi),” tuturnya.

Djelantik menambahkan, ada kerabat Lisa yang juga menghubunginya dan menyampaikan pesan. Intinya adalah Lisa siap meminta maaf dengan cara apa pun.

Hanya saja Djelantik menegaskan bahwa harus ada proses hukum dalam kasus itu demi menimbulkan efek jera. “Agar tidak menjadi pembenaran untuk masyarakat untuk saling menghina dan saling mencela," tegasnya.

Pada kesempatan sama Daniar menegaskan hal serupa. Menurut Daniar, persoalan Lisa menjadi kewenangan penegak hukum sehingga soal perdamaian akan tergantung perkembangan selanjutnya.

“Terkait adanya upaya perdamaian kami lihat dulu nanti. Kami menghormati proses hukum yang berjalan. Kami juga ini sebagai upaya memberikan pelajaran kepada masyarakat," tandas Daniar.(rb/mar/mus/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Mandiri Error, Kaesang Pangarep Malah Berterima Kasih, Hahaha


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler