Yakinlah, Setahun Jokowi Pimpin Pemerintahan Banyak Kemajuan

Rabu, 25 November 2015 – 03:17 WIB
Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Dalam satu tahun ini, pemerintahan Jokowi-JK sudah melakukan perbaikan dan menunjukkan banyak kemajuan pada beberapa aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Kemajuan tersebut tentu saja harus diapresiasi. Pun demikian, pemerintah tak perlu segan untuk menerima masukan dari publik, dan lalu memperbaikinya lagi.

“Kita harus banyak mendengar. Kalau ada kekurangan, kita juga tidak segan mendengar masukan dan memperbaikinya,” kata politikus PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, dalam diskusi dengan tema “Mengukur Kinerja Kabinet Kerja” yang digelar The Habibie Center di Hotel Le Meredien, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (24/11) malam.

BACA JUGA: Pembangunan Tol Terhambat Izin 18 Kementerian, Ini Jurus Ridwal Kamil

Terkait dengan kebijakan ekonomi, Anggota Komisi XI DPR ini meminta pemerintah tak perlu membuat target ekonomi yang terlalu tinggi di tengah kondisi ekonomi yang sedang tak terlalu baik.

Menurut Ara, sapaan Maruarar, target ekonomi harus dibuat realitis sehingga tak ada pengusaha yang merasa dikejar-kejar petugas pajak untuk memenuhi target tersebut. Artinya, pemerintah harus membuat ekonomi semakin kondusif.

BACA JUGA: Honorer K2 Berpeluang jadi P3K

Di bidang hukum, Maruarar mengatakan bahwa penegakkan hukum harus dilakukan tanpa harus membuat kegaduhan. Pada awal pemerintahan Jokowi, menurut Ara, masalah hukum ini memang ada perbedaan di antara polisi dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun kini, Polri, KPK dan Kejaksaan sudah semakin dan lebih bersinergi.

“Dalam bidang hukum, hukuman mati bagi bandar narkoba yang dilakukan Kejaksaan sudah mendapat dukungan publik yang sangat tinggi, sekitar 84 persen rakyat Indonesia mendukungnya. Dan, ini menunjukkan negara kita berdaulat dalam bidang hukum meskipun banyak negara besar yang menolak kebijakan ini,” ungkap Maruarar.

BACA JUGA: Pengurus PWI Pusat Kunjungi Kapal Rumah Sakit TNI AL

Terkait dengan kondisi politik, Maruarar mengatakan bahwa memang di awal-awal transisi pemerintahan, dikotomi politik antara Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) cukup terasa. Namun kini sudah sangat cair sehingga misalnya banyak kebijakan pemerintah didukung dan disetujui DPR. Misalnya terkait dengan APBN-P 2015, APBN 2016, pemilihan Kepala BIN, Panglima TNI dan juga Kapolri.

“Ini artinya kondisi politik juga sudah cukup stabil,” ungkap Maruarar.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Almuzammil Yusuf, menilai bahwa pada tahun pertama pemerintahan, Jokowi-JK dihadapkan dengan kurang kompaknya Kabinet Kerja. Kekurang-kompakan ini menjadi tontonan publik yang justru merugikan pemerintah itu sendiri.

Namun politikus PKS ini mengapresisi kinerja Jokowi-JK yang berani membuat kebijakan yang belum pernah dilakukan Presiden sebelumnya. Yakni berani mengeksekusi terpidana mati para bandar narkoba dan berani menegakkan kedaulatan laut yang diwakili oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti meskipun ini belum menyelesaikan masalah, yaitu  mensejahterkan para nelayan.

“Namun usaha itu tetap dilakukan dengan menaikan anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan. Itu langkah yang tepat,” ungkap Al Muzammil.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Luhut: Menteri Hanya Bertugas Mendatangkan Investor ke Daerah Tanpa Kepentingan Lain


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler