jpnn.com, JAKARTA - Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Hasibuan mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian membentuk tim khusus untuk mengusut tewasnya dua mahasiswa pengunjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9).
Edi mengharapkan tim investigas itu bisa mengungkap pelaku penembakan dan penganiayaan yang menyebabkan dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Immawan Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi meninggal dunia.
BACA JUGA: Jokowi: Ananda Randi Meninggal Karena Luka Tembak
"Kami berpandangan tim ini begitu penting untuk mengusut siapa yang melakukan penembakan terhadap mahasiswa di Kendari," ujar Edi di Jakarta, Minggu (29/9).
Direktur eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) itu menambahkan, Kapolri sejak awal telah memerintahkan seluruh jajajaran Korps Bhayangkara tidak menggunakan senjata api berpeluru tajam ataupun karet untuk menghadapi massa pengunjuk rasa. Karena itu Edi meminta semua pihak sabar menunggu hasil tim dari lapangan. .
BACA JUGA: Peluru Masuk dari Ketiak Kiri Randi, Tembus ke Dada Kanan
Mantan wartawan itu meyakini tim bentukan Kapolri akan berhasil mengungkap pelaku penembakan misterius terhadap Randi. "Kami berpandangan semua pertanyaan ini bisa dijawab tim yang beranggotakan para pengawas internal dan tim Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensik, red),” tutur dosen Universitas Bhayangkara Jakarta itu.
Edi juga menyatakan, siapa pun pelaku yang melakukan penembakan harus dijatuhi hukuman berat. "Siapa pun yang terbukti terlibat menembak mahasiswa harus diproses dan diberikan hukuman tegas," pungkas doktor ilmu hukum ini.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Din Syamsuddin Minta Muhammadiyah Ikut Mengautopsi Immawan Randi
Redaktur : Tim Redaksi