Yamaha Larang Lorenzo Buka Mulut

Kamis, 10 November 2016 – 10:05 WIB
Jorge Lorenzo. Foto:crash

jpnn.com - VALENCIA - Yamaha menambah larangan buat Jorge Lorenzo, pembalap yang musim depan menunggangi Ducati.

Setelah tak diberi lampu hijau untuk turun uji coba di Jerez, kini bertambah satu lagi pantangan buat Lorenzo.

BACA JUGA: Arema Coba Mengulangi Momen Wamena

Rabu (9/11) kemarin, Yamaha melarang juara dunia tiga kali itu untuk berkomentar apapun tentang Ducati, sebelum kontraknya benar-benar habis.

Lorenzo diperbolehkan ikut uji coba di Valencia, dua hari setelah seri terakhir digelar Minggu (13/11) nanti.

BACA JUGA: Termotivasi untuk Konversi Kekalahan Jadi Semangat Bangkit

Namun dia dilarang berbicara kepada media terkait penampilan pertama di atas Desmosedici.

Belum diketahui apa strategi Ducati untuk mengakali larangan Yamaha tersebut. Namun yang pasti pabrikan Italia itu akan mengekplorasi habis-habisan debut perdana Lorenzo dengan motor terbaru 2017.

BACA JUGA: Usung Spirit Tiga Tahun Lalu Menumbuhkan Kepercayaan Diri

Kontrak Lorenzo dengan Yamaha akan berakhir pada 31 Desember 2016.

Kecuali dua hari uji coba di Valencia (15-16/11) rider Majorca itu juga tidak boleh turun di Jerez sepekan kemudian.

Dia baru boleh menguji motor barunya tahun depan, yakni uji coba di Sepang 30 Januari-1 Februari.

Lorenzo tak bisa menutupi kekecewaanya terkait keputusan Yamaha yang melarangnya turun di Jerez.

Karena di saat yang sama, semua rider yang berpindah tim musim depan, diperbolehkan turun.

''Aku kecewa, karena aku pikir setelah sembilan tahun bersama dan tiga juara dunia, aku layak mendapatkan kesempatan (uji coba) itu,'' terangnya seperi dilansir Crash. 

Penggantinya di Yamaha, Maverick Vinales diperbolehkan turun di Jerez oleh timnya lamanya Suzuki. Juga, Ducati memperbolehkan Andrea Iannone melakukan uji coba bersama tim barunya Suzuki.

Yamaha menyatakan, sudah memberikan peluang yang cukup besar kepada Lorenzo untuk turun dalam uji coba Valencia.

''Ini adalah bisnis. Olahraga, yang memang benar-benar kompetisi, bukan kegiatan sosial,'' tegas Bos Movistar Yamaha Lin Jarvis.

Menurut Jarvis, tidak mungkin bagi Yamaha terus mengeluarkan dana besar untuk menggaji orang dengan bayaran termahal di timnya dan di saat yang sama memberikan keuntungan kepada calon rivalnya musim depan. (cak/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 1250 Polisi Amankan Kongres PSSI, Termasuk 2 SSK yang Paham Karakter Bonek


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler