BACA JUGA: Lantik Parlemen, Hamid Karzai Diprotes
Demonstrasi kemarin (23/1) disebut-sebut sebagai yang terbesar pertama untuk meminta sang penguasa lengser.Negara dengan 23 juta penduduk itu menghadapi masalah berat
BACA JUGA: China Dituduh Sontek Pesawat Siluman
Pemerintah Yaman dikenal korup dan banyak disorot karena kedekatannya dengan Amerika Serikat dalam memerangi Al QaidahTuntutan agar Presiden Ali Abdullah Saleh turun tetap menjadi isu utama yang digulirkan kelompok penentang rezim
BACA JUGA: Ahmadinejad Inginkan Solusi soal Nuklir Iran
Saking kuatnya kekuasaan rezim Abdullah Saleh dan militer di ibu kota, aksi unjuk rasa tidak dilakukan dengan turun ke jalanAksi dihelat di luar Aden, di Universitas SanaaAP melaporkan, tingkat pengamanan di luar ibu kota jauh lebih longgar.Sekitar 2.500 mahasiswa, aktivis, dan kelompok oposisi berkumpul di Universitas Sanaa untuk meneriakkan slogan anti pemerintahanMereka menyatakan sang presiden sama dengan diktator Tunisia, Ben Ali, yang baru saja dilengserkan melalui Revolusi Melati.
"Turun, turun, AliBergabunglah dengan sahabatmu, Ben Ali," teriak massaSalah seorang demonstran, Fouad Dahaba, menyatakan bahwa demonstrasi tersebut hanyalah permulaan dan mereka tidak akan berhenti hingga tuntutan dipenuhi.
Memenuhi tuntutan mereka tidak akan mudahSeperti rezim berkuasa di negara Arab lain, pemerintah Yaman tidak menoleransi penentangan terhadap rezim berkuasaMiliter, yang mendapat banyak dukungan dari Amerika Serikat dalam memerangi terorisme, akan segera menindak tegas kelompok penentang rezimMenurut sumber kepolisian, yang enggan disebutkan identitasnya, sekitar 30 demonstran ditangkap dalam aksi unjuk rasa tersebut(cak/c7/dos/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Penata Rambut yang jadi Ibu Negara
Redaktur : Tim Redaksi