Yandri Berharap Universitas Bengkulu Jadi Garda Terdepan Ketahanan Pangan Indonesia 

Selasa, 30 Agustus 2022 – 09:59 WIB
Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto menjadi garda terdepan pendobrak bahwa Bengkulu mampu memenuhi kebutuhan. Foto: dok MPR

jpnn.com, BENGKULU - Wakil Ketua MPR RI H. Yandri Susanto mengatakan walaupun Indonesia dikenal sebagai negara yang subur dengan berbagai produk pangan tumbuh baik, tetapi beberapa pangan masih mengandalkan impor untuk kebutuhan dalam negeri.

Dia mengatakan hingga Juli 2022, Indonesia masih impor komoditas pangan terutama gandum.

BACA JUGA: Irjen Fadil Imran Tunjuk Kombes Yandri Irsan Plt Kapolres Jaksel

Kebutuhan pangan itu sekitar 4,5 juta ton dengan nilai Rp 26 Triliun, masih impor dari Eropa. 

Ini terjadi karena, gandum termasuk tumbuhan yang sulit tumbuh subur di tanah Indonesia. 

BACA JUGA: Yandri Susanto Minta Pemerintah Benahi Pelaksanaan Manasik Haji, Ini Alasannya

Begitu sampai di Indonesia, harga gandum juga termasuk mahal dan makin tinggi akhir-akhir ini.  

Penyebabnya adalah akibat dampak perang Russia - Ukraina dan pengiriman produk yang harus melalui Singapura terlebih dahulu.

BACA JUGA: Soroti Dugaan Penyimpangan Dana Umat oleh ACT, Yandri PAN: Bubarkan!

"Produk pangan yang masih impor selanjutnya adalah gula. Pangan yang sangat dibutuhkan rakyat sehari-hari ini, sebanyak 3,5 juta ton masih diimpor dengan nilai Rp 27 Triliun," kata dia dalam orasi ilmiahnya di acara 'Pelantikan Ikatan Alumni (Ikal) Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (FP-UNIB) Periode 2022-2025, di Auditorium Gedung C, Kompleks Kampus UNIB, Bengkulu, Senin (29/8).

Dia menambahkan pangan kedelai itu masih impor dari Amerika Serikat, dengan kebutuhan 1,3 juta ton bernilai hampir Rp 1,2 Triliun.  

Terakhir jagung dalam negeri terutama industri, Indonesia masih harus impor sebanyak 230 ribu ton.

Yandri melihat, isu nasional tentang kebutuhan pangan dalam negeri tersebut sebagai sebuah peluang besar yang harus disikapi secara serius, oleh elemen bangsa yang bergerak di bidang pertanian termasuk FP UNIB.  

"Saya sangat berharap, FP UNIB menjadi leading sector atau garda terdepan menjadi pendobrak bahwa Bengkulu mampu memenuhi kebutuhan pangan rakyat yang selama ini diimpor," kata dia.

 "Jika ini terjadi, maka ketahanan pangan bangsa secara keseluruhan akan terwujud makin kuat," sambungnya.

Yandri mendorong semangat untuk segera bangkit menghadirkan kualitas diri dan almamater dengan optimal memberikan kontribusi yang terbaik untuk kemajuan negara.  

"Sebagai generasi muda yang memiliki semangat perjuangan para pendiri bangsa, saya rasa mahasiswa dengan dukungan para dosen dan alumni FP UNIB, mampu menjawab, menghadapi, dan kemudian berhasil sukses dengan gemilang," tandasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sikap Yandri Susanto terkait Kehebohan ACT


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler