Yandri Susanto Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Kasus Khilafatul Muslimin

Rabu, 08 Juni 2022 – 19:34 WIB
Yandri Susanto. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan kasus Khilafatul Muslimin. 

Hal itu disampaikan oleh Yandri Susanto merespons penangkapan pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja oleh pihak kepolisian.

BACA JUGA: Bendum GP Ansor Ingatkan Masyarakat Bahaya Organisasi Khilafatul Muslimin

"Masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan orang-orang yang ingin merubah dasar negara kita," kata Yandri saat dihubungi JPNN.com, Rabu (8/6).

Dia yakin Indonesia tidak akan bisa dipecah belah oleh keinginan segelintir orang untuk mengganti ideologi Pancasila.

BACA JUGA: DPR Dorong Peningkatan Kesejahteraan Petani Tebu

"Insyaallah negara kita kuat dan tidak pecah belah kalau semua sepakat merawatnya. Ya, tadi Pancasila sudah final sebagai dasar negara," lanjut Wakil Ketua Umum PAN itu.

Tak hanya itu, dia juga meminta pihak kepolisian untuk menangkap siapa pun yang ingin menganti Pancasila dengan ideologi lain.

BACA JUGA: Takziah ke Rumah Ridwan Kamil, Gus Muhaimin: Insyaallah Eril Husnulkhatimah

"Kalau ada yang mau merubah dasar negara ya harus ditangkap," kata dia.

Sebelumnya, Polisi tengah mengembangkan kasus ormas atau perkumpulan masyarakat Khilafatul Muslimin yang dianggap ingin mengubah sistem kenegaraan.

Polisi akan memburu seluruh jaringan Khilafatul Muslimin, tak terkecuali cabangnya yang ada di Jakarta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan pihaknya mulai melakukan pengembangan kasus setelah penangkapan pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja.

"Dengan ditangkapnya pemimpin tertinggi itu (Abdul Qadir,red), kami akan melakukan pengembangan terkait keberadaan ormas dengan ajaran yang menentang Pancasila," ujar Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/6). (mcr8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Minta Penyidikan Khilafatul Muslimin Tidak Timbulkan Kesan Islamofobia


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler