jpnn.com - JAKARTA - Pidato calon presiden dan wakil presiden tidak akan berpengaruh signifikan terhadap sikap pemilih untuk menentukan siapa pasangan calon presiden yang akan dicoblos pada 9 Juli mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Kamis (5/6)
BACA JUGA: Jadi Caleg Gerindra, Helmalia Mengaku Kehilangan 8000 Suara
"Pidato capres, cawapres termasuk debat di antara tim sukses tidak akan berpengaruh terhadap pemilih. Putusan memilih atau tidak akan menggunakan hak pilihnya sangat ditentukan oleh rekam jejak para capres-cawapres," ujar Muluk.
Menurut Muluk, kedua pasang calon pemimpin tersebut akan lelah sendiri karena sudah habis-habisan berpidato tapi belum juga berpengaruh terhadap sikap pemilih. Masyarakat lanjutnya, tengah mengoleksi rekam jejak dari para tokoh yang bertarung dalam pilpres tersebut.
BACA JUGA: Politisi Demokrat Isyaratkan Kader Segera Bergerak Dukung Prabowo-Hatta
"Melalui rekam jejak, pemilih bisa secara pasti hitung kekurangan dan kelebihan empat orang tersebut. Kalau pidato kan sulit. Kelebihan dan kekurangan itu dikumpulkan hingga saat terakhir jelang nyoblos," ujarnya.
Hamdi Muluk menyatakan saat ini banyak pemilih yang belum menentukan pilihan. Jumlahnya diperkirakan mencapai 25 persen dari daftar pemilih tetap.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Fitnah ala Obor Rakyat Merusak Demokrasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Diminta tak Ragu Nonaktifkan Menteri Rangkap Timses Capres
Redaktur : Tim Redaksi