Yang Disayat Selalu Lengan Kanan, Ilmu Hitam?

Kamis, 28 April 2016 – 09:12 WIB
TIBA-TIBA DISAYAT : Warga menolong NER, 12, yang menjadi korban pembacokan di jalan dekat sekolahnya di Patalan Kidul Kotagede, Jogjakarta, Senin (25/4). Foto: instagram

jpnn.com - JOGJA – Warga Magelang, Jawa Tengah, dihantui aksi penembakan misterius.  Sementara itu, di Jogjakarta, aksi sayat menggunakan cutter juga menyasar kaum perempuan, terutama siswi.

Sosiolog kriminal dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Suprapto mengatakan, ada empat kemungkinan motivasi pelaku melakukan aksi kriminal itu. 

BACA JUGA: Kabar Buruk Bagi Honorer, Sangat Buruk

Pertama, kata dia, kejadian tersebut bisa jadi berkaitan dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang salah satunya digelar di Kota Jogja pada 2017. 

”Tapi, kecil kemungkinan arahnya ke situ,” kata Suprapto saat dihubungi Radar Jogja (Jawa Pos Group), Rabu (27/4).

BACA JUGA: Teror di Magelang Meluas, Korban Bertambah

Kedua, tindakan itu adalah upaya eksistensi diri sebuah kelompok atau geng tertentu untuk unjuk kekuatan agar musuhnya mengetahui. 

Bisa juga seseorang agar diketahui jasanya dan bisa digunakan kekuatan tertentu yang membutuhkan.

BACA JUGA: Wah, Warga Desa Ini Mandi Pakai Air Galon

”Kemungkinan ketiga adalah kegiatan iseng dari orang tertentu sebagai pelampiasan kondisi kejiwaannya,” ungkap dia.

Kemungkinan keempat, menurut Suprapto, penyayatan itu adalah syarat aliran tertentu agar anggotanya bisa naik tingkat apabila bisa berhasil melukai lengan kanan korban. 

Sebab, tiga korban menderita luka sayat tepat di lengan kanan. ”Tidak hanya bacok, tapi memilih lengan, spesifik lagi sebelah kanan,” ungkapnya.
Sementara ini, dia lebih condong pada kemungkinan nomor dua dan empat. Kendati, banyak yang menduga bahwa pelakunya psikopat.

”Kalau psikopat masuk ke kemungkinan ketiga karena kondisi kejiwaan tertentu. Hanya, kalau psikopat, dia asal saja menyakiti, bisa kepala atau bagian tubuh lain. Tapi, ini kenapa harus lengan kanan, seperti ada kriteria tertentu,” paparnya. 

Dia juga meragukan bahwa penyerangan itu identik dengan pelemparan petasan terhadap simpatisan partai beberapa waktu lalu. Menurut dia, hal tersebut tidak berkaitan dengan insiden di Sleman itu. 

”Kalau Sleman itu murni orang iseng yang melampiaskan kekecewaan dan dia tidak tahu akibatnya fatal. Menurut saya tidak ada hubungan dan keterkaitan,” ujarnya. (riz/ila/cr1/c10/kim/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngeri! Lengan Siswi Tiba-tiba Disayat dengan Cutter


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler