Yang Ikut Membantu Akan Kami Kejar!

Jumat, 15 Januari 2016 – 06:55 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjenpol Tito Karnavian usai jumpa pers terkait teror bom Jalan Thamrin di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/1). FOTO: Natalia/JPNN.com

jpnn.com - TEROR bom dan tembakan di pos polisi simpang Thamrin dan kafe Starbucks, Kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) sekitar pukul 10.45 WIB, menyisakan pekerjaan rumah lagi untuk pihak Polri. Jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas teror yang menewaskan tujuh orang termasuk lima dari pelaku teror bom serta puluhan lainnya luka-luka.

Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, pelaku diduga jaringan ISIS yang berafiliasi dengan kelompok teroris di Indonesia. Meski lima pelaku sudah tewas dilumpuhkan polisi, mantan Kepala Densus 88 Antiteror itu memastikan masih akan dikejar jaringan lainnya yang diduga ikut membantu.

BACA JUGA: Rekrutmen CPNS Tetap Dilakukan

“Kami akan cari siapa kelompok-kelompok yang ikut membantu terlibat kasus ini. Kami akan kejar,” tegas Tito.

Apa dan bagaimana kelompok teroris itu membuat aksi teror tersebut? Berikut cuplikan wawancara JPNN.com, Natalia Laurens dengan Mantan Kapolda Papua, Irjen Tito Karnavian di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/1):

BACA JUGA: Yang Bisa Saya Tangkap, Saya Tangkap Dulu

Tadi disebutkan soal tokoh Bahrun-Naim yang diduga kuat terlibat. Siapa dia?

Sementara tim sedang melaksanakan pengejaran terhadap jaringan pelaku‎. Jaringan pelaku sebetulnya adalah yang berhubungan dengan kelompok ISIS di Raqqah. ISIS ini mengubah strategi, dulu strateginya hanya menggunakan operasi di Syria dan Irak. Tapi kemudian ada perintah dari amirnya, Abubakar Baghdadi untuk melakukan operasi di luar wilayah Irak dan Syria. Kemudian dibentuk cabang ISIS di seluruh dunia. Baik di Prancis, Eropa, Afrika Utara, Turki, termasuk di Asia Tenggara.

BACA JUGA: Kalau Ada Apa-apa Biar Mati Berdua

Sel-sel ISIS yang di Asia Tenggara ada di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand. Kemudian khusus yang di Asia Tenggara ini ada satu orang tokoh yaitu Bahrun-Naim yang ingin mendirikan Katibah Nusantara. Dia ingin menjadi leader untuk kelompok ISIS di Asia Tenggara. Kemudian terjadi upaya rivalitas leadership untuk menjadi pemimpin.

Di Filipina sudah dideclare cabangnya mereka, di Filipina Selatan. Jadi antarpara tokoh ini ingin bersaing menjadi pemimpin. Oleh karena itu, Bahrun-Naim merancang serangan ini. Sementara kelompoknya sudah kami ketahui dan lakukan pengejaran.

Nai'm ini pernah ditangkap 2011, lalu lepas. Tapi kemudian 2014 dia ditangkap, ditahan karena kasus peluru. Setelah itu dia berangkat ke Syria dan gabung di Raqqah. Karena mau membentuk khatibah nusantara, yang meliputi Asia Tenggara sehingga dia rancang serangan di Indonesia. Itu supaya dia bisa dikatakan pemimpin. Itu untuk dapatkan kredit sebagai pemimpin di mata jaringan ISIS.

Pengaruh Bahrun-Na'im di mana saja?

Di Jawa dan Sulawesi. Pernah terkait jaringan teror di Jawa Tengah (Jateng). Dia ditahan, setelah itu kalau enggak salah 3 tahun divonis. Tahun 2014 dia berangkat ke Suriah gabung dengan ISIS.

Berarti ada juga jaringan lain yang ikut membantu?

Ada sisa-sisa. Tapi belum diketahui. Ada di suatu daerah. Kalau Na'im, dia ada hubungan dengan kelompok ISIS yang lain. Itu kelompoknya Santoso.

Sejauh ini, apa ada pelaku teroris dari asing?

Sejauh ini tidak, hanya orang Indonesia. Dari wajah pelaku yang tertembak, semuanya WNI. Lima orang pelaku yang berhasil dilumpuhkan siang tadi. Mereka tewas.

Dipastikan tidak ada pelaku yang lolos?

Sampai saat ini, dipastikan tidak ada teroris yang lolos. Sementara kami anggap pelaku jumlahnya 5 oang. Mereka anak-anak muda. Identitasnya nanti baru saya sampaikan secara jelas.

Target teror mereka apa untuk simbol asing?

Satu targetnya kepolisian. Lalu simbol barat. Otomatis simbol barat karena ISIS kan melawan negara-negara barat. Bahkan ada warga negara asing yang menjadi korban. Starbucks kan simbol barat. Polisi kan selama ini memerangi mereka, karena itu dijadikan target.

Apakah ada peringatan untuk anggota berseragam setelah kejadian ini?

Kita semua harus waspada. Dari Desember (2015), saya ingatkan ada kelompok yang punya niat itu. Kami sudah tahu beberapa informasi intelijen, bahwa yang melakukan serangan adalah kelompok ISIS. Tapi di mana dan kapan kan enggak tahu.

Ini dekat Istana Negara? Kenapa bisa terjadi di Ring I?

Keamanan kan sudah ada pengamanan khusus. Objek vital diamankan. Informasi kejadian di Starbucks yang pengamanannya ternyata tidak ketat. Makanya kami minta Satpam-nya lebih ketat. Ini jauh di luar ring 1.

Apa ada penambahan keamanan di Jakarta, termasuk kedutaan besar negara tetangga?

Kami jaga. Dari dulu kan kami amankan (kedutaan besar, red). Keamanan di Jakarta akan ditingkatkan, tapi sekarang saya perintahkan jajaran untuk siaga. Fokus di objek vital, simbol barat, dan tempat-tempat yang banyak dikunjungi asing serta kantor-kantor polisi.
(flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mundur dari KPK, Dapat Batik dari Ibunda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler